TRIBUNTRAVEL.COM - Jatuhnya pesawat Ethiopian Airliness pada Minggu (10/3/2019) yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing 737 Max 8 menggemparkan dunia baru-baru ini.
Padahal diketahui pesawat tersebut baru enam menit lepas landas dan akhirnya jatuh.
Hal ini membuktikan secanggih apapun pesawat terbang, pasti ada faktor tertentu yang membuatnya bermasalah, bisa karena pesawat, pilot, cuaca, atau bahkan dari penumpangnya.
Pihak maskapai dan bandara tentu menerapkan peraturan yang ketat untuk menghindari terjadinya kecelakaan pesawat.
Begitu juga dengan peraturan yang harus dipatuhi oleh para penumpang saat menggunakan transportasi ini.
Sebagai penumpang, tentu kita harus secara bijak jangan sampai melakukan beberapa hal yang membahayakan diri sendiri maupun penumpang atau bahkan bisa juga sampai terjadi kecelakaan pesawat.
Untuk itu, kamu juga harus mengetahui apa saja hal yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan saat berada di dalam pesawat:
1. Menyalakan handphone saat take off atau landing

Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan aturan ini.
Tonton juga:
Bisa dikatakan larangan untuk menyalakan handphone saat take off maupun landing sudah umum didengar.
Meskipun pada kenyataannya smartphone sudah punya fitur airplane mode, tapi sebaiknya kamu mematikan handphonemu saat take off maupun landing.
Sebab ini adalah waktu genting dalam penerbangan.
Kalau kamu nekat melanggar, pilot bisa mengalami gangguan komunikasi radio.
Akibatnya para pilot akan sulit mendengar informasi dari pengawas lalu lintas penerbangan.
Tapi terdapat terdapat ulasan yang dilansir telegraph.co.uk, di mana seorang pilot bernama Patrick Smith mengatakan smartphone bukan pengaruh utama yang membuat pesawat jatuh.
Kendati demikian, tetap saja kalau ada gangguan komunikasi radio pilot, pesawat bisa jatuh.
Jadi jangan nyalakan handphonemu saat berada di dalam pesawat.
• 13 Makanan Ini Ternyata Berbahaya Jika Dikonsumsi Saat Naik Pesawat, Apa Saja?
• Intip Keunikan Sendok Edible Cutlery yang Aman untuk Dimakan, Seperti Apa Rasanya?
2. Membawa powerbank dengan kapasitas besar

Perlu kamu ketahui juga kalau ada peraturan khusus soal larangan membawa powerbank dengan kapasitas melebihi 20.000 mAh atau tergantung maskapai penerbangannya.
Hal ini karena powerbank bisa meletak saat terkena panas yang berlebihan atau short sircuit.
Tentu kamu tidak ingin hal ini terjadi di pesawat yang kamu tumpangi kan?
Jadi sebaiknya bawa powerbank dengan daya sesuai peraturan maskapai.
Selain itu, kualitasnya juga perlu kamu perhitungkan.
Selain aturan untuk membawa, kamu juga dilarang mengisi baterai menggunakan powerbank saat di pesawat.
Sebab hal ini bisa menghasilkan panas yang juga bisa memicu adanya ledakan.
3. Membuka pintu darurat pesawat

Meski tujuanmu hanya iseng, peraturan satu ini juga jangan sampai kamu lakukan.
Sebab hal ini sangat berbahaya untukmu sendiri, penumpang sesawat serta seluruh awak kabin.
Sebelum adanya instruksi, jangan sekali-kali kamu membuka pintu darurat pesawat.
Sebab dengan membukanya saat mesih hidup, ini akan membuatmu tersedot dan terhempas.
Selain itu, kamu juga bisa berurusan dengan hukum.
Seperti yang terdapat di UU Penerbangan Pasal 54, kamu akan dikenai denda hingga ancaman penjara.
4. Mendengarkan musik melalui earphone

Menggunakan earphone, headphone maupun headset memang menjadi salah satu aktivitas favorit untuk mengusir rasa bosan.
Terutama saat menunggu pesawat sampai di tujuan.
Tapi ternyata ada aturan yang berlaku saat berada di dalam pesawat.
Khususnya ketika transportasi udara ini akan take off dan landing.
Tujuannya dimaksudkan agar kamu tetap waspada dengan adanya kemungkinan hal buruk terjadi, seperti kecelakaan pesawat.
Selain itu, menggunakan earphone ataupun headphone bisa berbahaya dan berpotensi meledak saat kamu menggunakannya dengan waktu yang cukup lama.
Seperti dilansir dari WittyFeed, ada seorang penumpang wanita yang melakukan penerbangan dari Beijing, China ke Melbourne, Australia.
Selama perjalanan, ia menggunakan headphone sampai tertidur.
Beberapa saat berlalu, headphone terbakar dan melukai penumpang wanita itu.
Ternyata menurut situs WittyFeed, baterai headphone milik wanita itulah yang menyebabkan peristiwa nahas tersebut terjadi.
Jadi sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan earphone maupun headphone ya.
Mungkin ledakannya nggak terlalu besar, tapi tentu hal ini dapat membahayakanmu dan seluruh penumpang di pesawat.
5. Tidak menaikkan penutup jendela saat akan take off atau landing

Peraturan untuk menaikkan penutup jendela saat akan take off maupun landing memang terdengar sepele.
Tapi ada alasan penting di balik ini semua.
Perlu kamu ketahui, saran yang biasanya dikatakan oleh pramugari ini dapat membuat penumpang memastikan kondisi pesawat.
Misalnya kemungkinan ada hal buruk yang terjadi.
Apalagi saat dalam kondisi darurat, konsentrasi para penumpang biasanya cenderung kacau.
Dari sini, kamu dapat memahami maksud dari saran para pramugari kan?
Saat darurat tersebut penumpang tidak seharusnya membuka penutup jendela.
Jadi lebih baik untuk menyelamatkan diri saja.
Sebab waktu sedetik akan sangat berarti untuk menyelamatkan jiwa.
Seperti yang dikatakan regulasi FAA, penumpang bisa dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik saja.
6. Nekat membawa barang terlarang

Salah satu faktor yang membuat pesawat bisa jatuh adalah barang bawaan penumpang.
Kejadian ini dapat terjadi jika penumpang membawa barang-barang terlarang seperti dilansir dari garuda-indonesia.com, berikut ini:
- Bahan peledak
- Thinner
- Peroksida
- Koper dengan instalasi perangkat alarm
- Hoverboar dan lain sebagainya
Selain itu, ada pula barang yang dapat dibawa, tapi dibatas seperti senjata tajam atau api, rokok elektronik, korek api, alat pancing, dan peralatan olahraga.
Barang-barang tersebut boleh dibawa, tapi ada prosedurnya.
Jadi kamu tidak bisa sembarangan mengangkutnya ke dalam pesawat ya.
7. Merokok

Pramugari memberitahu larangan merokok secara berulang ulang.
Hal itu karena merokok dapat membahayakan penerbangan.
Di samping asap rokok yang sangat mengganggu dan dapat menyesakkan bagi beberapa penumpang lain.
Jika hal tersebut dilakukan, saat pesawat mendarat, penumpang tersebut akan ditangkap security bandara atau kepolisian bandara atas keputusan pilot.
8. Menaruh minuman di dalam bagasi kabin

Di saat pesawat terbang dan semakin tinggi, tekanan udara semakin besar.
Hal ini tidak hanya terjadi di luar pesawat tapi juga di dalam pesawat.
Ini terbukti dari telinga kita yang kadang merasa berdenging atau tuli.
Pesawat mempunyai alat yang mengatur tekanan udara agar tubuh manusia mampu beradaptasi seolah-olah di darat.
Namun, terkadang efeknya masih berasa dan berefek juga dengan cairan yang kita bawa.
Secara tidak kasat mata, permukaan air akan mengalami tekanan dan berusaha mencari jalan keluar.
Inilah yang membuat bahaya jika cairan atau minuman disimpan di bagasi.
Sebenarnya dengan tutup yang kuat, tekanan itu tidak akan membuat wadahnya “meledak”.
Namun mencegah lebih baik dari pada seluruh bagasi dan penumpang di bawahnya basah kuyup.
Yuk periksa kembali barang-barang yang ada di dalam tas dan kopermu.
Siapa tahu ada barang yang dilarang atau dibatasi olek pihak maskapai dan bandara.
• Pernah Salat Jumat di Masjid Selandia Baru, Ditto Percussion: Sedih Banget, Jadi Tempat Pembantaian
• 4 Hal yang Akan Terjadi Jika Bumi Berputar ke Arah Berlawanan
• Jelajahi Teluk Mandeh di Sumatera Barat Pakai Jasa Biro Wisata, Modal Rp 425 Ribu Fasilitas Lengkap
• Potret Ayanaz Gedong Songo, Destinasi Wisata Instagenic di Kabupaten Semarang
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)