lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi kamu yang hendak berkunjung ke Jepang, Kyoto pasti menjadi satu kota yang masuk dalam list liburanmu.
Namun tahukah kamu jika Kyoto menjadi satu kota yang dihindari wisatawan lokal?
Tonton Juga
Banyak wisatawan Jepang yang enggan berkunjung ke Kyoto hanya karena satu alasan.
• Di Kyoto Jepang, Ada Restoran Spesialis Tahu dan Kulit Tahu, Penggemar Tahu Wajib ke Sini
Bukan karena tingkat kejahatan atau buruknya objek wisata ditawarkan, melainkan karena banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Kyoto.
Keindahan kuil, taman dan tradisi yang masih terjaga dengan baik membuat turis asing terus berdatangan.
Kondisi ini yang membuat turis lokal merasa enggan berkunjung ke Kyoto.
Dilansir TribunTravel.com dari laman soranews24.com, sebuah studi baru-baru ini oleh Asosiasi Pariwisata Kota Kyoto dan Biro Konvensi Kyoto menemukan pada Desember 2018, jumlah orang Jepang yang menginap di hotel-hotel besar di dalam batas kota Kyoto turun 12,2 persen dibandingkan bulan yang sama di 2017.
Untuk November, penurunan dibandingkan dengan 2017 juga cukup besar 10,7 persen , meskipun itu adalah musim musim gugur yang high season, ketika para pelancong biasanya berduyun-duyun ke Kyoto untuk melihat perubahan daun.
Faktanya, Desember 2018 adalah penurunan bulanan ke 21 berturut-turut dibandingkan dengan tahun sebelumnya .
• Universitas di Kyoto Jepang Tawarkan Biaya Kuliah Gratis Bagi Mahasiswa Berusia 100 Tahun, Berminat?
Hal serupa terjadi dengan jumlah wisatawan Jepang yang tinggal di Kyoto.
Pada 2018, hotel-hotel Kyoto yang disurvei menampung 2.062.716 tamu Jepang, 4,8 persen lebih sedikit daripada yang mereka lakukan pada 2017.
Itu adalah penurunan tahunan keempat berturut-turut, mengikuti penurunan 4,8 persen pada 2017, 3,8 persen pada 2016, dan 4 persen pada 2015, menurut penelitian .
Jadi apa yang menyebabkan pelancong Jepang menjauh dari Kyoto?
Menurut para pelaku bisnis perhotelan yang diwawancarai para peneliti, faktor yang sangat besar adalah kerumunan besar .
Meskipun Kyoto tampaknya telah kehilangan sebagian daya tariknya bagi pelancong domestik,Kyoto justru populer di kalangan pengunjung asing .
Hotel-hotel yang disurvei melihat penurunan 4,8 persen pada pelanggan Jepang untuk 2018 namun juga mengalami kenaikan 5,3 persen pada tamu luar negeri , yang totalnya mencapai 1.229.030 pengunjung.
Terutama jika mereka adalah pengunjung pertama kali, para pelancong asing itu akan menuju ke tempat-tempat wisata paling terkenal di Kyoto.
Mereka biasanya mengisi bus, kereta api, dan kereta bawah tanah yang menuju ke sana.
Kemacetan ekstra itu berlawanan dengan suasana sepi yang telah lama dilihat sebagai daya tarik utama Kyoto, menjadikannya tujuan yang kurang diinginkan bagi pelancong domestik.
• Bernuansa Tradisional Jepang, Konsep Kedai Starbucks di Kyoto Beda dari yang Lain
Sementara Asosiasi Pariwisata Kota tidak mengeluh tentang menyambut lebih banyak pengunjung asing, juru bicara organisasi mengatakan mereka idealnya ingin melihat keseimbangan dalam jumlah wisatawan asing dan Jepang yang datang ke kota .
Ketergantungan yang berlebihan pada pariwisata asing dapat merusak industri kota jika, misalnya, bencana alam terjadi.
Gempa bumi Tohoku 2011 menyebabkan wisatawan asing menghindari kota itu selama beberapa tahun dan menyebabkan perekonomian kota kurang berkembang.
• Gunung Bromo Ditutup Total Selama Nyepi, Puncak B29 Bisa Jadi Alternatif Pilihan, Ini Panduannya
• 4 Tempat Wisata di Singapura yang Cocok untuh Berolahraga, Jangan Lupa Mampir ke Wave House Sentosa
• Pesona Keindahan Gugusan Pulau Mandeh, Objek Wisata yang Dijuluki Raja Ampatnya Sumatera Barat
• 5 Makanan yang Dapat Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah, Coba Konsumsi kacang Almond
• Dokter Lulusan Harvard Rekomendasikan Kombinasi Tiga Bahan Praktis Menu Sarapan Sehat dan Praktis
