Breaking News:

Mengenal Bisha'h, Ritual Kuno dari Mesopotania Kuno yang Dipercaya Bisa Mendeteksi Kebohongan

Ayaidah ini adalah suku terakhir yang mempraktekkan Bisha'h, sebuah ritual kuno yang digunakan untuk mendeteksi sebuah kebohongan.

Oddity Central
Bisha'h, sebuah ritual kuno yang digunakan untuk menentukan apakah seorang tersangka dalam kejahatan bersalah atau tidak bersalah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah suku Badui di Timur Laut Mesir mempunyai tradisi yang unik sekaligus ekstrim untuk mendekteksi sebuah kebohongan.

Suku yang bernama Ayaidah ini adalah suku terakhir yang mempraktekkan Bisha'h, sebuah ritual kuno yang digunakan untuk menentukan apakah seorang tersangka dalam kejahatan bersalah atau tidak bersalah.

Ritual Bisha's sebenarnya cukup sederhana namun sangat ekstrim dan berbahaya, sehingga banyak negara yang meninggalkan ritual ini seperti Yordania dan Arab Saudi.

Dengan ritual ini, seseorang harus menjilat sendok yang sangat panas di hadapan penguasa suku, apabila lidah mereka melepuh karena panas berarti orang tersebut bersalah.

Eropa Akan Pasang Alat Pendeteksi Kebohongan di Wilayah-wilayah Perbatasan

Namun apabila lidah mereka tidak cidera, berarti orang tersebut tidak bersalah.

Pada peradaban Mesopotania kuno, Bisha's digunakan oleh sebagian besar suku di Mesir, Yordania dan Arab, namun saat ini hanya Suku Ayaidah yang menerapkan ritual ini.

Biasanya Bisha's banyak digunakan dalam situasi ketika dimana kejahatan dilakukan oleh seseorang namun tidak ada saksi seorangpun yang melihatnya.

Para tersangka harus menjilat sendok yang dipanaskan untuk membuktikan bahwa mereka tidak bersalah, dan ketika sudah diputuskan bersalah atau tidak, putusan tersebut tidak dapat diganggu gugat.

Ritual Bisha's menggunakan prinsip apabila seseorang berbohong maka mereka akan menjadi gugup yang mengakibatkan mulut menjadi kering, sehingga lidah mereka akan dibakar oleh logam panas.

Fakta Google - Keren! Fitur Terbaru Ini Bisa Deteksi Kebohongan atau Fakta, Coba Pakai

Namun apabila seseorang tidak berbohong, maka mereka akan menjadi rileks sehingga air liur di lidah akan melindungi dari logam panas tersebut.

2 dari 2 halaman

Para penentang ritual Bisha'h mengklaim bahwa keakuratan dari ritual ini dipertanyakan dan bisa mengakibatkan kerugian fisik bagi tersangka.

Hari ini, Bisha'h digunakan sebagai upaya terakhir, ketika para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan, atau ketika tidak ada bukti atau saksi lain yang tersedia.

Ritual ini juga digunakan sebagai cara untuk menakut-nakuti tersangka agar mengakui kejahatan mereka, dan membawa perselisihan yang belum terpecahkan.

Dengan menjalani ritual Bisha'h dapat mengakibatkan luka bakar lidah yang parah, tetapi suku Ayaidah terus mengandalkannya untuk menyelesaikan masalah hukum dalam suku.

Lihat Video Selengkapnya di Bawah ini

3 Spot Instagramable di Sidney ala Selebriti Acha Sinaga yang Cocok untuk Libur Akhir Tahun

Kenapa Permukaan Eskalator Selalu Bercelah dan Pegangan Tangan Berjalan Lebih Cepat daripada Tangga?

Ajaib, Tumor Otak yang Diderita Anak Perempuan Berumur 11 Tahun ini Tiba-tiba Hilang

Cantik Sekaligus Tak Mudah Dipalsukan, Inilah 4 Mata Uang Paling Unik di Dunia

Arsitektur hingga Makanan, 4 Hal di Vietnam Ini Dapat Pengaruh Kuat dari Budaya Prancis

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BishahRitual Kuno dari Mesopotania Kuno yang Dipercaya BTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved