lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Tak dipungkiri, budaya dari negara penjajah memberi pengaruh yang besar pada negara yang dijajah.
Hal ini juga terjadi pada Vietnam yang dijajah oleh Prancis.
Mengutip laman The Culture Trip, mulai dari 1887 hingga Konferensi Jenewa tahun 1954, Vietnam menjadi bagian Indochina Prancis.
Indochina Prancis merupakan wilayah di bawah kekuasaan Prancis yang juga mencakup Laos dan Kamboja.
Dalam kurun waktu yang cukup panjang tersebut, Prancis memberikan pengaruh budaya yang cukup kuat di wilayah Vietnam.
Berikut TribunTravel.com merangkum empat hal di Vietnam yang dipengaruhi oleh Prancis dari laman The Culture Trip.
1. Kuliner
Banyak makanan pokok di Vietnam yang merupakan modifikasi dari sajian Prancis yang memasukkan bahan-bahan lokal.
Seperti omelet, baguette, croissant, dan apa pun yang digoreng dengan mentega.
Beberapa bahan seperti kembang kol, zucchini, kentang, diperkenalkan ke Vietnam selama masa kolonial.
Beberapa sajian di Vietnam merupakan permintaan dari penguasa Prancis dan keluarga mereka.
Sementara sajian yang lain berasal dari masakan Vietnam yang memadukan bahan-bahan baru.
Sebagian besar dari kuliner khas Vietnam mendapat pengaruh dari sajian khas Prancis, misalnya banh mi.
2. Ilmu bahasa (Linguistik)
China memang tidak diragukan lagi memiliki pengaruh yang besar terhadap bahasa Vietnam.
Siapa pun yang pernah belajar Prancis (meski belum lancar) akan mendengar kata-kata yang familiar dalam bahasa Vietnam.
Kata-kata untuk keju, dasi, mentega, roti, ayah (pa), bir dan banyak lagi, merupakan salinan fonetik dari kata-kata Prancis.
3. Arsitektur
Di kota-kota tertentu, terutama Dalat, Ho Chi Minh City (Saigon), dan Hanoi, masih ada beberapa contoh bangunan berarsitektur Prancis.
Ciri khasnya adalah lengkungan yang tinggi, balkon, kolom, dan simetri.
Contoh beberapa bangunan berarsitektur Prancis di Vietnam adalah Hanoi Opera House, Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon, dan sejumlah villa kolonial dan rumah mewah di kawasan perbukitan di sekitar Dalat.
4. Dalat
Jika bukan karena Prancis kolonial dan preferensi mereka untuk iklim pegunungan Dalat yang dingin, kota kecil Dalat akan menjadi tempat yang sangat berbeda.
Untuk beberapa waktu, Dalat menjadi ibu kota musim panas kawasan Indochina Prancis.
Otoritas kolonial tidak dapat menahan panas iklim tropis dan hujan di dataran rendah, sehingga mereka memilih tinggal di villa dan rumah mewah di sekitar Dalat.
Karena iklimnya yang unik, orang Prancis kolonial juga membantu menjadikan Dalat sebagai pembangkit tenaga listrik pertanian.
Banyak bahan makanan yang digunakan di seluruh Vietnam hanya dapat tumbuh di sekitar Dalat.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
