Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak awal sejarah, Bumi kita telah melewati sejarah panjang berbagai bencana.
Manusia, di sisi lain, mungkin dapat bertahan dan menangani semua bencana kecuali yang alamiah karena mereka benar-benar di luar kendali kita, terutama jika itu terjadi tanpa peringatan.
Selama beberapa dekade terakhir, manusia menyaksikan bencana alam yang paling berbahaya, dari gempa bumi yang meluas ratusan mil hingga Tsunami yang menyapu permukaan bumi, menyebabkan ribuan kematian di belakang mereka.
Dilansir TribunTravel.com dari laman ourtripguide.com, 7 bencana alam paling merusak sepanjang sejarah manusia.
1. Topan Bangladesh

• Mengenal Seberapa Besar Potensi dan Ancaman Bencana Alam di Indonesia
Pada 29 April 1991, Bangladesh mengalami satu siklon paling mematikan dalam sejarah.
Dengan total 180.000 kematian, angin topan ini menghancurkan kota dan semua orang yang tinggal di sana.
Plus, ada perkiraan biaya kerusakan sebesar 1,5 miliar dolar.
Badai ini benar-benar yang paling berbahaya di abad ke-20.
2. Gempa besar Kantou

• Owabong Purbalingga Ajak Liburan Sambil Charity untuk Korban Bencana Alam Palu-Donggala
Jepang dulu sering mengalami gempa bumi karena lokasinya, tapi yang ini adalah gempa terkuat dalam sejarah Jepang, menghancurkan Tokyo, Yokohama, dan banyak tempat lain di wilayah Kanto.
Gempa ini terjadi pada 1 September 1923, dan berlangsung selama lebih dari 4 menit.
Selama waktu yang singkat, Jepang kehilangan lebih dari 140.000 orang.
Bagian terburuk adalah bahwa itu diikuti oleh tsunami hanya beberapa menit kemudian yang menyapu lebih banyak orang.
3. Tsunami Samudera Hindia

• 5 Daerah di Indonesia Bisa Bangkit Kembali Setelah Mengalami Musibah Bencana Alam
Sebagian besar dari kita mungkin masih ingat peristiwa 24 Desember 2004, gempa bawah laut dan tsunami yang menabrak lebih dari 14 negara tanpa peringatan.
Dengan ketinggian 30 meter, Tsunami ini melanda Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand yang menewaskan lebih dari 230.000 orang.
4. Banjir sungai Kuning

• 5 Proses Evakuasi Terbesar di Dunia, Jutaan Orang Harus Diselamatkan dari Bencana Alam dan Perang
Banjir Sungai Kuning dikenal sebagai banjir terburuk dalam sejarah manusia dan banjir paling mematikan kedua dalam sejarah planet bumi.
Pada September 1887, tanggul-tanggul itu hancur karena tiba-tiba naiknya air sungai kuning, menenggelamkan hampir 2.000.000 orang sambil membersihkan puluhan ribu mil daratan.
Banjir ini menghancurkan 11 kota besar di China dan ratusan desa meninggalkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
5. Banjir Tiongkok Tengah

• 5 Tips Manfaatkan Twitter dalam Memantau Informasi Darurat Bencana Alam
Banjir China adalah banjir paling mematikan dalam sejarah Bumi, menyebabkan jutaan kematian (lebih dari 4 juta orang).
Bencana ini benar-benar satu hal terburuk yang terjadi pada umat manusia, orang-orang yang selamat dari banjir ini harus menjual istri dan anak perempuan mereka untuk hidup, atau mereka akan berubah menjadi kanibalisme untuk bertahan hidup.
Lebih dari 51 juta orang harus berurusan dengan penyakit mematikan dan kelaparan.
6. Gempa bumi Shaanxi

• Drummer 6 Tahun Sumbangkan Semua Pendapatannya dari YouTube untuk Korban Bencana Alam di Jepang
Gempa bumi Shaanxi 1556 adalah bencana alam paling mematikan ketiga dalam sejarah, terjadi di China bagian utara yang mengurangi populasi kedua provinsinya hingga 60%.
Gempa dahsyat ini (diperkirakan berkekuatan 8) menewaskan lebih dari 830.000 orang, sementara beberapa sumber mengklaim bahwa itu menewaskan lebih dari satu juta orang.
7. Wabah Hitam

• Gempa Bumi di Indonesia sampai Banjir di Myanmar, 7 Bencana Alam yang Tengah Melanda Bumi
Penyakit yang ditakuti oleh semua ras manusia, itu menciptakan sejarah kelam sepanjang peradapan manusia.
Wabah Hitam atau Kematian Hitam terjadi antara 1347 dan 1350, menghancurkan sepertiga dari seluruh penduduk Eropa.
Menurut banyak penelitian, wabah itu lahir dari bakteri pada tikus, kebersihan yang buruk atau kutu berlabuh.
Sekitar 1 dari 7 orang yang terkena dampak meninggal karena penyakit ini.