TRIBUNTRAVEL.COM - 'Tidal' Art Galeri yang diresmikan di Fairmont Maldives Sirru Fen Fushi pada Juli menampilkan karya sendi berwujud patung yang semi terendam di air laut.
Galeri tersebut dirancang oleh seniman asal Inggris Jason deCaires Taylor.
Karya seni dalam galeri tersebut dikenal dengan nama 'Coralarium'.
Dilansir Tribun Travel dari Daily Mail, Kamis (27/9/2018), Presiden Maladewa Abdulla Yameen memerintahkan untuk menghancurkan patung-patung di sana, karena dianggap 'menyinggung Islam'.

• Tak Seperti Pantai-pantai Indah di Maladewa, Pulau Ini Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah
Polisi membawa beragam alat seperti kapak dan gergaji untuk menghancurkan 'Tidal' Art Galeri atau galeri pasang-surut pertama di dunia itu.
Menampilkan pameran semi-tenggelam yang dapat menghilang dan dapat muncul kembali ketika air pasang dan surut.
Presiden Abdulla Yameen memerintahkan agar patung-patung itu dihancurkan.
Menurut Yameen, di Maladewa melarang penggambaran wujud berhala , karena penduduk Maladewa sebagian besar beragama Islam.
Karya tersebut juga telah memancing beberapa kritik dari para ulama, meskipun patung-patung tersebut tidak memiliki simbol atau makna agama.

• Pangeran William dan Kate Middleton Sering ke Maladewa, 10 Destinasi yang Disukai Selebrita Dunia
'Tidal' Art Galeri ini biasanya dikunjungi oleh para wisatawan dengan berenang ke dasar laut untuk melihat aneka jenis patung disana.
Struktur 'Tidal' Art Galeri juga memberikan tempat perlindungan bagi kehidupan bawah laut, seperti ikan, gurita, dan invertebrata lain lainnya.

• Mau Liburan ke Maladewa bak Hamish-Raisa? 6 Hal Ini Perlu Kamu Tahu, Termasuk Airnya Terasa Berbeda
Sementara itu, di malam hari sistem pencahayaan dari galeri ini akan menarik kehidupan laut
Jika lampu dihidupkan akan menciptakan pemandangan yang mengesankan, pemandangan ini juga bisa dinikmati dari pinggir pantai.

• Thilafushi - Miris! Dibalik Keindahannya Bak Surga, Maladewa Simpan Sisi Gelap Pulau Sampah
Tidak ada informasi yang lebih lanjut mengenai alasan patung-patung itu hanya setengah yang terendam dan setengahnya lagi muncul ke perlukaan.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)