lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Maladewa.
Siapapun yang mendengar nama ini, pasti langsung terpikirkan tentang surga wisata yang berada di tengah Samudera Hindia.
Melansir dari laman Wikipedia, Republik Maladewa atau Maldives adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudera Hindia.
Secara geografis, Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, yakni sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka.
Bagi para traveler dari seluruh dunia, Maladewa adalah cuilan surga di bumi.
Keindahan pantai dan pulau karang, beserta makhluk-makhluk yang menghuni lautannya sanggup menghipnotis traveler hingga enggan buat pulang kembali ke rumah.
Maladewa juga termasuk negara yang unik, pasalnya ketinggian rata-rata permukaan tanah di negara tersebut hanyalah sekitar 1,5 meter di atas permukaan laut.
Kebayang kan betapa dekatnya kita dengan permukaan air laut saat berdiri di tanahnya?
Tak heran jika Maladewa dinobatkan sebagai negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia.
Namun, sebelum kamu berencana liburan ke Maladewa, ada beberapa hal unik yang perlu kamu tahu.
Yuk simak ulasannya di bawah ini, sebagaimana yang dikutip TribunTravel.com dari sebuah artikel di laman www.oyster.com.
1. Maladewa terdiri dari hampir 2.000 unit pulau kecil
Kepulauan Maladewa terdiri dari 1.190 pulau individu yang terhampar di Samudera Hindia.
Namun, ternyata masih ada banyak pulau-pulau yang sangat kecil.
Saking kecilnya, saat melihat Maladewa di Google Maps, kamu harus memperbesar petanya beberapa kali untuk melihat pulau ekstra kecil itu.
2. Tidak semua pulau di Maladewa dihuni manusia
Dari hampir 2.000 pulau yang ada di negara ini, dengan 26 atol yang berbeda (atau kumpulan pulau), hanya sekitar 200 pulau yang benar-benar dihuni oleh manusia.
Ini termasuk pulau-pulau dengan penduduk yang menetap sepanjang tahun dan tinggal di kota-kota pertanian atau desa nelayan.
Sementara, pulau tak berpenghuni digunakan untuk lahan pertanian atau industri, atau sebagai pulau "piknik" untuk resor, yang dapat dikunjungi wisatawan.
3. Tidak semua pulau terbentuk secara alami
Meskipun diyakini, sebagian besar pulau di Maladewa terbentuk oleh gunung berapi (dan sebagian besar kepulauan itu sendiri merupakan puncak yang paling indah dari sisa pulau vulkanik), beberapa pulau sebenarnya buatan manusia.
Misalnya, Huhulmale, pulau yang paling dekat dengan bandara utama, adalah pulau "reklamasi" atau "buatan" yang dibuat pada 2004 dan memerlukan banyak pasir dan beton untuk dijadikan pondasi.
Kini, pulau tersebut menjadi kota yang dilengkapi jalan beraspal, pertokoan, perumahan, dan garis pantai.
4. Ada beberapa pulau yang menghilang
Ada sekitar lebih dari 100 pulau di Maladewa yang menghilang akibat erosi alami dari laut dan naiknya permukaan air.
Bagi banyak pulau yang masih tersisa, erosi pantai menjadi ancaman besar.
Jadi jangan heran jika kamu akan melihat banyak dinding laut yang dibangun di sekeliling pulau untuk membantu memecah ombak atau menjaga pasir untuk tetap kembali ke daratan pulau.
5. Air di Maladewa terasa berbeda
Air merupakan permasalahan yang cukup pelik di Maladewa; sebagian besar air yang akan kamu minum di Maladewa akan didaur ulang, dirawat, dan diproduksi melalui desalinasi reverse osmosis.
Sementara proses ini membuat air berkualitas bagus dan bisa diminum, namun proses ini juga mengeluarkan semua mineral alami yang dikandung air.
Sehingga membuat manfaat air berkurang (sebagai catatan, Pulau Kandohlu me-remineralisasi airnya).
6. Kamu bisa snorkeling di bawah beberapa pulau di Maladewa
Ada pengalaman unik lain yang bisa kamu dapatkan di bawah air di Maladewa.
Hal ini pun terbilang jarang terjadi.
Tidak seperti kebanyakan pulau yang 'dibangun' dari dasar laut sehingga terdapat banyak lapisan karang untuk snorkeling dan menyelam ke bawah.
Beberapa pulau Maladewa sebenarnya berbentuk cekung.
Artinya, berarti bisa snorkeling dan menyelam di bawahnya, sehingga memberikan perspektif unik dan sensasi yang berbeda.
