lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Sepuluh tahun yang lalu, sebuah tim ilmuwan pergi menjelajahi hutan hujan Gabon, dan berkelana ke dalam gua.
Di dalam gua gelap penuh kelelawar, para ilmuwan berhadapan dengan makhluk yang menakutkan dengan mata berbinar besar dan sisik oranye cerah.
Makhluk itu bukan rubah atau harimau, melainkan buaya.
Buaya diketahui jarang menghuni gua, dan keberadaan mereka ini tentu membuat para ilmuwan terkejut.
• Dikenal Akan Keganasannya, Buaya di Florida Ini Malah Ketahuan Gunakan Pelampung Saat Berenang
Untungnya, makhluk itu sama terkejutnya dengan para ilmuwan itu, dan bergegas menuju kegelapan.
Setelah menjelajahi lebih dari 600 meter dalam gua, para peneliti menemukan total sembilan buaya yang hidup di lingkungan yang tidak ramah itu.
Tidak ada cahaya di dalam gua, di mana-mana ada kotoran kelelawar, dan ada sedikit yang bisa dimakan.
Mereka juga menemukan bahwa beberapa buaya terjebak di dalam lubang sempit dan tidak ada jalan keluar.
• Ratusan Buaya di Desa Bazoule Hidup Damai dengan Warga dan Diperlakukan Seperti Manusia
Dilansir Banyak ekspedisi ke gua-gua Abanda telah dilakukan dalam sepuluh tahun terakhir dalam upaya untuk lebih memahami asal-usul buaya-buaya yang tinggal di gua ini.
Para ilmuwan sempat dibuat bingung dengan penampilan buaya ini.
Sampai kemudian mereka menemukan jawabannya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman amusingplanet.com, buaya yang ada di dalam gua diketahui jenis Abanda.
Buaya Abanda adalah spesies buaya kerdil Afrika, yang ditemukan di seluruh Afrika Barat dan Tengah.
Mereka adalah spesies buaya terkecil di dunia dengan panjang rata-rata 1,5 meter.
Meski berasal dari jenis yang sama, fisik buaya yang tinggal di gua berbeda dengan sepupunya yang tinggal di hutan dan rawa.
Mereka memiliki kepala yang lebih lebar, memiliki penglihatan yang buruk, dan kulit berwarna oranye aneh.
Para peneliti percaya bahwa buaya ini bertahun-tahun berendam dalam kolam yang penuh kotoran kelelawar dan secara perlahan mengubah warna kulit.
• Inilah Satwa Paling Mematikan di Australia, Anehnya Bukan Ular, Buaya, atau Hiu! Lalu?
Tak cuma kulit mereka yang berubah, para peneliti menemukan tanda genetik mereka juga berbeda dari buaya lainnya, yang telah menyebabkan para peneliti percaya bahwa buaya sedang mengalami mutasi dan secara perlahan berubah menjadi spesies baru.
Karena perubahan semacam ini membutuhkan beberapa ratus generasi untuk terakumulasi di DNA mereka, diyakini bahwa buaya ini terpisah ribuan tahun yang lalu dari kerabat luarnya.
"Mungkin itu hanya reproduksi dalam populasi yang sangat kecil," jelas Olivier Testa, satu ilmuwan yang mempelajari buaya. "Jika kamu mengambil 100 manusia dan menggabungkannya selama 1000 tahun, mereka mulai bermutasi karena mereka hanya bereproduksi di antara mereka sendiri. . "
Sulit untuk mengatakan mengapa mereka memilih untuk tinggal di dalam gua.
Mungkin mereka suka kelelawar, karena itulah satu-satunya makanan yang buaya bisa makan, selain jangkrik dan ganggang.
• Sederet Fakta Menarik yang Akan Kamu Temui di Vietnam: Buaya jadi Santapan Sehari-hari
Kadang-kadang, buaya remaja dapat meninggalkan rumah mereka untuk menjelajahi luar melalui berbagai bukaan, tetapi setelah buaya mulai membesar, mereka terperangkap di dalam dan harus menghabiskan sisa hari-hari mereka dalam gelap gulita, makan kelelawar dan berenang antara kotoran kelelawar.
