Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler tentu pernah mendengar nama seorang tokoh perempuan dunia, Amelia Earhart.
Amelia dikenal sebagai pilot sekaligus perempuan pertama yang terbang melintasi Samudera Atlantik sendirian.
Namun, dalam sebuah penerbangan, ia dikabarkan menghilang secara misterius.
Kini, agaknya misteri hilangnya Amelia Earhart mulai terungkap.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, sejumlah ilmuwan berhasil menemukan tempat peristirahatan terakhir Amelia.
Seorang profesor dari University of Tennessee, Richard Jantz menulis dalam sebuah penelitian ilmiah terbaru, tulang-belulang yang ditemukan pada 1940 silam di Pulau Nikumaroro, Pasifik bagian barat adalah milik Amelia Earhart.
Temuan ini bukannya didapat secara mendadak.
Para peneliti zaman dahulu percaya, tulang tersebut kemungkinan besar milik Amelia, mengingat jalur penerbangan yang diproyeksikannya terbilang dekat dengan lokasi ditemukannya tulang.
Namun akhirnya, para ilmuwan waktu itu memutuskan tulang-tulang itu sesuai dengan profil tubuh seorang laki-laki.
Hal ini berarti mereka mengesampingkan dugaan tulang tersebut milik Amelia Earhart.
Sekarang, Richard Jantz berpendapat dalam analisis barunya, teknologi forensik yang lebih maju meluruskan dugaan tersebut.
Tulang-belulang yang ada di Pulau Nikumaroro telah dibuang pada saat penelitian awal.
Namun Richard, masih melakukan pengukuran yang tercatat pada 1940an tersebut.
Dengan menggunakan program komputer untuk memperkirakan jenis kelamin dan garis keturunan leluhur, Jantz menemukan, perkiraan berat dan proporsi tubuh Amelia Earhart berdasarkan foto dan dokumen identifikasi sesuai dengan tulang yang ditemukan di pulau Pasifik tersebut.
Dalam studinya, yang diterbitkan dalam jurnal Forensic Anthropology, Richard menulis, tulang Amelia Earhart "lebih mirip dengan tulang yang ada di Nikumaroro dari 99 (persen) individu dalam sampel referensi besar."
"Dalam kasus tulang-tulang Nikumaroro, satu-satunya orang yang didokumentasikan sebagai pemiliknya adalah Amelia Earhart."
Richard juga menambahkan, "Jika tulang-belulang itu bukan milik Amelia Earhart, berarti mereka berasal dari seseorang yang sangat-sangat mirip dengannya."
Apa yang sebenarnya terjadi pada Amelia Earhart masih belum jelas.
Beberapa ilmuwan berspekulasi dia meninggal sebagai orang buangan di Pulau Nikumaroro.
Sementara beberapa yang lain percaya Amelia meninggal karena ditangkap oleh militer Jepang, yang kemungkinan mengira dia adalah mata-mata.
Tapi setidaknya, Richard yakin Nikumaroro adalah tempat peristirahatan terakhir Amelia.
"Sampai ada bukti definitif disajikan, jasadnya bukan milik Amelia Earhart," tulisnya dalam penelitian ini, "argumen yang paling meyakinkan adalah tulang-belulang tersebut adalah miliknya."