Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Pemboman yang terjadi di Dresden, Jerman pada Februari 1945 menjadi tragedi paling kontroversial dalam sejarang Perang Dunia II.
Dresden harus kehilangan ribuan warga sipil setelah terjadi serangan oleh pihak Sekutu.
Sejak 13 hingga 15 Februari 1945, sudah 722 bom dari British Royal Air Force dan 527 bom dari Tentara Angkatan Udara Amerika Serikat dijatuhkan.
Berat keseluruhan bom tersebut kurang lebih 3.900 ton dengan daya ledak tinggi yang menghancurkan seluruh kota.
• Kenapa Alun-alun Ada di Setiap Kota? Ternyata Begini Sejarahnya
• 4 Fashion Item Ini Wajib Ada di Tas Agar Penampilanmu Ga Malu-maluin Pas Traveling
• Ga Nyangka! 4 Keajaiban Alam Ini Justru Muncul karena Akibat Bencana, Ada yang dari Indonesia
Ketika bom dijatuhkan, kota Dresden seperti terbakar, udara menjadi hitam dan suhu mencapai 990 derajat Celcius.
Permukaan jalan meleleh, membuat orang-orang tidak bisa melarikan diri karena kaki mereka seperti terbakar aspal panas.
Dirangkum TribunTravel dari laman rarehistoricalphotos.com, ada sekitar 22 ribu hingga 40 ribu orang tewas dalam pemboman yang dilakukan sekutu di Dresden.
Angka kematian secara pasti masih menjadi perdebatan para sejarawan.
Sebenarnya, kota ini bukanlah sasaran militer.
Dresden dulunya dikenal sebagai pusat budaya yang dipenuhi arsitektur bangunan yang sangat indah.
Yang lebih mengejutkan lagi, Dresden dibom bukan di wilayah pangkalan militer namun untuk meneror rakyat Jerman.
Ada banyak industri dan infrastruktur penting di Dresden, sehingga menjadi keuntungan bagi Sekutu jika berhasil menghancurkan kota ini.
• Diklaim Mirip Fosil Manusia Kuno, Tengkorak dari China Ini Akan uabah Asal Usul Manusia
• Sedih! 5 Hewan Menakjubkan Ini Punah Akibat Aktivitas Manusia Kurun Waktu 10 Ribu Tahun Terakhir
• Nasi Goreng Makin Mendunia! DJ Marshmello Bikin Vlog Cara Masak Menu Ini, Netizen: Eta Terangkanlah
Metode pemboman yang digunakan sekutu menghancurkan bangunan secara total dengan bom berdaya ledak tinggi.