Breaking News:

Sedih! 5 Hewan Menakjubkan Ini Punah Akibat Aktivitas Manusia Kurun Waktu 10 Ribu Tahun Terakhir

Segala kegiatan manusia, sekecil apapun itu, secara langsung maupun tidak langsung, pasti berdampak pada lingkungan dan alam.

interestingfacts.org
Ilustrasi rupa Irish Elk, rusa besar Irlandia yang sudah punah. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Segala kegiatan manusia, sekecil apapun itu, secara langsung maupun tidak langsung, pasti berdampak pada lingkungan dan alam.

Dilansir TribunTravel.com dari laman owlcation.com, dalam sepuluh ribu tahun terakhir, dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan telah menyebabkan kepunahan bagi banyak hewan.

Ada dua era kepunahan antropogenik di zaman modern.

Sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu, era pertama peristiwa kepunahan Holosen awal disebabkan oleh turunnya jumlah es di bumi, yang berdampak buruk pada habitat sejumlah hewan.

Namun, manusia juga berkontribusi pada peristiwa ini, yakni dengan melakukan sejumlah perburuan beberapa spesies hewan berukuran besar (megafauna).

Sedangkan era kedua bertepatan dengan zaman eksplorasi dan penjajahan/kolonisasi manusia yang dimulai sekitar 500 tahun yang lalu.

Sejumlah spesies binatang tidak siap menghadapi manusia dan aktivitasnya, serta hewan ternak ke lingkungan mereka.

Hal inilah yang menyebabkan kepunahan spesies tersebut melalui perburuan atau perusakan habitat.

Lalu, apa saja sih spesies hewan yang kini benar-benar sudah punah?

2 dari 4 halaman

Dikutip TribunTravel.com dari laman owlcation.com, berikut deretannya.

1. Irish Elk atau rusa besar Irlandia (Megaloceros giganteus) - Punah tahun 5.200 SM.

(usercontent2.hubstatic.com)

Spesies ini berhabitat di kawasan Irlandia hingga Siberia, pada masa akhir periode glasial.

Irish elk bisa tumbuh setinggi 7 kaki hingga bahunya, dan beratnya mencapai 700 kg.

Tanduknya juga diperkirakan merupakan terbesar di antara semua spesies rusa, yakni mencapai 12 kaki.

2. Quagga - Punah pada 1883

(usercontent2.hubstatic.com)

Dikenal dengan nama latin Equus quagga quagga, hewan setengah zebra-setengah kuda ini sebenarnya adalah subspesies zebra yang tersebar sekitar 200.000 tahun yang lalu, dan punah pada abad ke-19.

Quagga berhabitat di Afrika Selatan dan diburu sampai punah pada tahun 1883 untuk membuka lahan pertanian, serta diambil daging dan kulitnya.

3. Japanese Honshu Wolf atau serigala Honshu Jepang - Punah pada 1905

(usercontent2.hubstatic.com)

Bernama latin Canis lupus hodophilax, serigala Honshu tinggal di sejumlah pulau di Jepang, yakni Shikoku, Hyushu dan Honshu.

3 dari 4 halaman

Serigala Honshu merupakan spesies terkecil di famili canis lupus, hewan ini tumbuh dengan panjang sekitar 3 kaki dan lebar bahu 12 inci.

Setelah wabah rabies menyerang populasi serigala Honshu pada 1732 (baik ditularkan dengan sengaja atau melalui anjing piaraan), penyakit ini membunuh sebagian besar hewan tersebut, dan membuat mereka lebih agresif terhadap manusia.

Seiring meningkatnya kontak dengan manusia setelah deforestasi habitat alami dan sifat agresifnya membuat serigala Honshu diburu hingga akhirnya punah tahun 1905.

4. Great Auk - Punah pada 1852

(usercontent1.hubstatic.com)

Pinguinus impennis atau The Great Auk adalah burung tak bisa terbang yang menyerupai penguin masa kini.

Seperti penguin, Great Auk adalah perenang yang hebat, menyimpan lemak untuk menjaga kehangatan tubuhnya, bersarang dalam koloni padat dan memiliki satu pasangan saja seumur hidupnya.

Namun, spesies ini juga dikenal memiliki paruh yang berat.

The Great Auk bisa tumbuh setinggi hampir 3 kaki dan tinggal di samudera Atlantik utara sampai kepunahannya di abad ke-19.

Dimulai pada abad ke-16, orang-orang Eropa memburu Auk untuk mendapatkan bulu-bulu berharganya untuk dibuat bantal.

Burung ini juga diburu di Amerika Utara untuk umpan memancing, dan umumnya mengalami kekejaman seperti dikuliti dan dibakar hidup-hidup untuk diambil bulunya dan dikonsumsi.

4 dari 4 halaman

Setelah jumlahnya semakin langka, malah semakin banyak pula museum dan kolektor yang menginginkan spesimen ini dalam bentuk sudah mati/awetan, hal inilah juga yang akhirnya membuat Auk punah.

5. Moa - Punah tahun 1400

(usercontent2.hubstatic.com)

Moa (Dinornithiformes) adalah spesies burung tak bisa terbang yang sangat besar dan berasal dari Selandia Baru.

Burung ini bisa tumbuh setinggi 4 meter (12 kaki) dan beratnya mencapai 230 kg.

Meskipun tinggi badan mereka yang luar biasa, bentuk tulang belakang burung tersebut membuat lehernya sering melengkung ke depan.

Bentuk tengkorak yang panjang juga menghasilkan resonansi suara yang bernada rendah.

Secara alami, Moa menjadi mangsa buruan jenis burung elang Haast.

Namun, hal ini berubah ketika orang-orang Mãori tiba tahun 1300an M.

Kemudian, dalam waktu kurang dari satu abad, perburuan oleh manusia mendorong burung Moa menuju kepunahan, yang pada gilirannya juga mengakibatkan kepunahan elang Haast.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
IrlandiaSiberiaJepangEropa
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved