Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Rasa lapar tak pernah dapat diprediksi.
Kapanpun bisa terjadi, bahkan saat seseorang baru saja makan.
Rasa lapar antar satu orang dan lainnya berbeda.
Pertanyaannya kini, mengapa tubuh dapat memberikan sinyal lapar meski baru saja makan?
Dilansir TribunTravel.com dari laman articlesofhealthcare.com, jawabannya terletak pada kemampuan tubuh untuk memproduksi leptin.
Hormon ini berguna sebagai pengatur nafsu makan.
Jika seseorang makan, maka sel-sel lemak segera membebaskan diri ke dalam aliran darah dan ke otak sehingga muncul rasa kenyang.
Perasaan kenyang akan muncul setelah beberapa menit makanan masuk di perut.
Namun, jika yang dikonsumsi adalah makanan yang mengandung gluten, gula, atau lemak tinggi, resistensi leptin mungkin terjadi.
Kehadiran resistensi membuat sulit bagi tubuh untuk menanggapi rasa kenyang.
Akhirnya, seseorang selalu ingin makan hanya demi memuaskan nafsu.
Pola makan yang buruk juga dapat menyebabkan resistensi leptin.
Akibatnya, jika kamu makan terlalu banyak terutama dengan menu kaya akan gula, lemak, atau karbohidrat, maka seseorang memiliki berbagai resiko kesehatan.
Di antaranya, obesitas, risiko diabetes tipe 2, gangguan tiroid, dan tingginya tingkat trigliserida dalam darah.
Fungsi hormon leptin yang memiliki ketahanan masih bisa disembuhkan.
Caranya dengan pengendalian diri untuk tidak makan terlalu banyak.
Selain itu, gaya hidup sehat lainnya juga harus diterapkan seperti aktivitas fisik dan meningkatkan kualitas makanan seperti buah-buahan dan sayuran.