Breaking News:

Ketupat - Selalu Jadi Kuliner Wajib Saat Lebaran Ternyata Ini Filosofi dari Kupat

Ketupat, makanan khas Asia Tenggara ini banyak di temui saat lebaran. Tak disangka ternyata ini folosofinya.

Penulis: Apriani Alva
Editor: Apriani Alva
NET
Ketupat 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketupat, makanan khas Asia Tenggara ini banyak di temui saat lebaran.

Menggunakan bahan bahan pembuatan dari beras yang dibungkus janur atau daun kelapa muda, ketupat biasanya disantap saat hari raya.

Olahan ketupat diberbagai daerah di Indonesia antara lain ketupat tahu (Sunda), ketupat kandangan (Banjar) coto Makasar hingga gado-gado dan lotek.

Namun saat lebaran makanan yang paling tenar adalah ketupat opor.

Seperti menjadi primadona kuliner saat lebaran, ketupat opor selalu menghiasi meja makan saat peryaan lebaran.

Eits, jangan hanya memakannya saja, yah guys.

Yuk cari tahu tenta filosofi ketupat yang selalu muncul saat lebaran.

Ternyata nih guys, tradisi ketupat atau ada juga yang menyebutnya kupat berawal dari simbolisasi ungkapan dalam bahasa Jawa.

Kata kupat dalam bahasa jawa yang merupakan kepanjangan dari 'ku' yang berarti ngaku dan pat yang berasal dari kata lepat yang berarti salah.

2 dari 4 halaman

Ungkapan ini digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyiarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Pada saat itu masyarakat mengakui kesakralan dari ketupat.

Budaya yang berkembang kemudian merubahj keyakinan hingga kesakralan kupat bergeser menjadi tradisi Islmai yang menjadikan makanan ini selalu ada saat perayaan lebaran.

Seolah menjadi momen yang tepat untuk minta maaf, ketupat menjadi sajian sedap mewakili permintaan maaf.

Kini banyak tradisi yang berkembang di setiap daerah dengan berbeda-beda.

Beberapa wilayah menghadirkan ketupat pada hari lebaran pertama.

Namun di daerah lain, kemunculan ketupat baru booming setelah tujuh hari setelah lebaran.

Nama ketupat sendiri berbeda-beda di setiap daerah.

Ingin tahu sebutan ketupat di berbagai wilayah di Indonesia? Yuk simak info berikut.

1. Bali: tipat

3 dari 4 halaman

2. Banjar: katupat

3. Betawi: tupat

4. Cebu: puso

5. Filipino: bugnoy

6. Jawa: kupat

7. Kapampangan: patupat

8. Makassar: katupa'

9. Melayu/Indonesia: ketupat

10. Sunda: kupat

11. Tausug: ta’mu

4 dari 4 halaman

12. Tolitoli: kasipat

13. Minangkabau: katupek

14. Aasak: topat

15. Madura: ketopak

16. Gorontalo: atupato

Selanjutnya
Sumber:
Tags:
BaliBanjarBetawi Mepamit Handry Satriago Talam Pandan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved