TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam rangkaian peringatan Waisak, api darma yang diambil dari Mrapen, Grobogan, tiba di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, pada Selasa (9/5/2017) sore, untuk disemayamkan.
Agenda itu, diikuti oleh puluhan biksu dan umat Buddha dari berbagai penjuru.
Baca: Borobudur Pernah Diledakkan dan 3 Fakta Tersembunyi Lainnya Tentang Candi Budha Terbesar di Dunia
Api darma tiba di Candi Mendut, dengan dibawa oleh rombongan menggunakan mobil bak terbuka.
Selanjutnya, perwakilan dari masing-masing majelis didapuk menyalakan lilin yang digunakan untuk ritual puja bakti, menggunakan api yang bersumber dari api abadi Mrapen tersebut.
Baca: Setelah Menerbangkan Lampion di Candi Borobudur, 5 Kuliner Khas Magelang Ini Wajib Dicoba
Kemudian, api darma juga diletakkan di sekeliling Candi Mendut.
Usai berlangsungnya puja bakti, para biksu, dengan diikuti umat Buddha lainnya, mengelilingi candi tersebut sebanyak tiga kali, atau sering disebut sebagai prosesi pradaksina.
Dalam sambutanya, Bante Wong Sin Labiko memaparkan pentingnya peran air dan api dalam kehidupan manusia.
Ia menjelaskan, keberadaan air berkah dan api darma, yang disemayamkan di Candi Mendut, berfungsi untuk kesempurnaan puja bakti.
Lanjutnya, ada 14 majelis dari Walubi, yang turut hadir di kesempatan itu. (Tribun Jogja/ Azka Ramadhan)