Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Kampung janda, nama ini disematkan karena sebagaian besar penghuninya adalah para janda.
Yah, baru-baru ini sedang booming mengenai kampung janda yang ada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Ternyata, sebutan kampung janda bukan hanya dimiliki oleh desa yang ada di Banjarsari saja, lho.
Di beberapa kota lainnya juga banyak yang dijuluki sebagai kampung janda.
Sebut saja kampung janda yang ada di Bogor dan kampung janda "musiman" di Purbalingga yang sempat tenar sebelum kampung janda Banjarsari.
• Lupakan Nyembul, Lihat 3 Video Gaya Makan DJ Butterfly Ini Bikin Lapar Dadakan Plus Gagal Fokus
• Macho atau Geli? Lihat 9 Foto Bulu Badan Para Cowok Ini, Ada yang Mirip Kapak 212, Lho!
Ingin tahu info lengkapnya, yuk simak ulasan berikut.
1. Kampung Janda Banjarsari
Kampung Janda Banjarsari berada di Banjarbaru dan tak jauh dari Banjarmasin, Ibukota Kalimantan Selatan.
Hampir 90 persen kampung ini ditinggali oleh janda.
Mulai dari janda tua hingga muda, janda dengan banyak anak atau hanya satu anak.
Baik janda dari satu suami hingga bebrapa suami, janda yang ditinggal mati maupun janda karena bercerai.
Yah, karena sangking banyaknya jada, maka kawasan ini sangat populer dengan sebutan kampung janda.
• Acha Sinaga - Tinggal Hitungan Jam Langsungkan Hari Bahagia, Lihat Keribetan Persiapan Pernikahannya
• Lihat Kemesraan Nikita Willy Bersama Pacar, Netizen Sebut-sebut Pevita, Wah Ada Apa?
Bisa dikatakan, rumah yang tak dihuni oleh janda bisa dihitung dengan jari.
“Mungkin cuma tiga buah rumah saja yang tak ada jandanya,” kata ketua RT 03, Kampung Batuah, seperti dikutip dari laman Banjarmasin Post.
Dalam setiap rumah bisa jadi ada dua hingga tiga janda di dalamnya.
Yah, dengan kata lain seorang kepala keluarga yang tak lain janda juga memiliki anak yang janda pula.
"Ada sekitar 26 kepala keluarga yang merupakan seorang janda, dari 37 rumah. Tapi kalau dihitung per kepala hampir 90 persen perempuan di sini janda," ujar ketua RT.
Kebanyakan para perempuan yang menjanda karena ditinggal suami meninggal duluan yang rata-rata sudah berumur 50 tahun lebih.
Namun ada juga janda dengan usia 25 tahun lebih.
2. Kampung Janda "Musiman" di Purbalingga
Sebutan 'Kampung Janda' melekat pada Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tenggah.
Lokasi kampung janda ini berada di wilayah perbukitan, tepatnya sekitar 30 kilometer sebelah timur laut Purbalingga.
Namun sebutan janda di kampung ini bukanlah untuk para perempuan yang ditinggal mati atau dicerai suami.
• Bukan Igun! Kenalkan Cowok yang Sering Tampil Mesra bersama Iis Dahlia sampai Minta Doa di Instagram
• Iis Dahlia - Liburan ke Singapura Bareng Anak, Netizen Komentari Baju Pelantun Tamu Tak Diundang
Banyak yang menyebut para perempuan di Desa Losari sebagai "Janda Musiman."
Yah, tentu itu karena sebagian besar para suami yang tinggal di desa seluas 717 hektar tersebut adalah perantau.
Kebanyakan para pria ini bekerja sebagai pedagang di berbagai kota.
Dari 2.577 kepala keluarga, 1.500 orang di antaranya meninggalkan istri dan keluaraga di rumah, seperti dikutip dari laman Kompas.com.
3. Kampung Janda di Bogor
Kampung Panyarang di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor akrab disapa Kampung Janda oleh warga sekitar.
Hal itu tentu karena banyak perempuannya yang menjadi janda.
Usianya beragam, mulai dari 14 tahun hingga lanjut usia sekitar 60-70 tahun.
"Di RT saya saja, dari 65 kepala keluarga (KK), ada sekitar 30 perempuan yang menjanda," kata Ketua RT 05, Ade Suryadi, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.
• Fast and Furious 8 - Ini 5 Fakta Dibalik Layar F8, Nomor Buncit Tentang Paul Walker
• Bikin Gemetar, Merinding, Sampai Bulu Kuduk Berdiri, Inilah 7 Jembatan Paling Berbahaya di Dunia
Para perempuan di sini menjanda dikarenakan banyak hal.
Ada yang ditinggal suaminya meninggal karena sakit.
Namun ada suami yang meninggal karena tertimbun pasir.
Yah, sebagian besar para pria di sini bekerja di galian pasir, di atas bukit.
"Di kampung sini kan sekitar 80 persen warganya bekerja sebagai penambang galian di atas," ujar Ade Suryadi.
Selain karena meninggal, menikah muda juga dituding sebagai sebab banyaknya perempuan remaja yang menjanda di kampung ini.
Bahkan di usianya yang terbilang muda, banyak perempuan yang telah berstatus janda.
"Di sini ada yang umur 17 tahun sudah jadi janda dua kali, 12-14 sudah pada menikah dan jadi janda. Saya saja sudah punya cucu, padahal usia masih 30 tahunan," ujarnya sambil tertawa.
Karena minimnya pendidikan yang ada, banyak orang tua yang memutuskan untuk menikahkan anak perempuannya meski masih di usia remaja.
"Rata-rata di sini mah lulusan SD semua, jarang ke SMP. Mau sekolah SMP apalagi ke SMA jauh, cuma ada SD di sini. Makanya daripada bengong-bengong di rumah ya sudah nikahin saja," jelasnya.
Bukan hanya laki-laki yang bekerja sebagai penggali pasir dan pemcah batu, demi menutupi kebutuhan hidup para perempuannya juga bekerja sebagai penyaring pasir.