TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Pitcairn merupakan kumpulan dari lima pulau dan hanya Pulau Pitcairn yang dihuni.
Pulau yang terletak di selatan Samudera Pasifik, satu-satunya koloni Inggris di Pasifik ini merupakan satu tempat menyeramkan.
Bagaimana tidak, Kepulauan Pitcairn dihuni oleh para pembajak kapal.
Dikutip dari wikipedia, kepulauan ini terkenal terutama karena penghuni aslinya adalah para pembajak kapal HMAV Bounty, serta warga Tahiti yang turut dibawa para pembajak.
Hal ini seperti yang diceritakan di novel Mutiny on the Bounty, yang menjadi tema beberapa film.
Sejarah ini terlihat jelas melalui kebanyakan nama marga.
Kepulauan ini juga merupakan negara (walaupun belum merdeka) dengan jumlah penduduk yang paling sedikit di dunia dengan sekitar 47 penghuni (sembilan keluarga).
Bukti terisolirnya daerah ini, tidak adanya landasan untuk pesawat terbang.
Untuk dapat menuju ke lokasi, dibutuhkan waktu sekitar 10 hari, itu pun harus menumpang kapal dari Selandia Baru.
Benar-benar butuh perjuangan yang panjang untuk sekedar merasakan suasana terpencil di sana.
Pemukim awal di Kepulauan Pitcairn adalah orang Polinesia yang tinggal di Pulau Pitcairn dan Pulau Henderson, serta Pulau Mangareva 400 kilometer (250 mil) di barat laut, selama beberapa abad.
Mereka memperdagangkan barang dan ikatan sosial yang terbentuk di antara tiga pulau.
Akhirnya, sumber daya alam penting pun berkurang, rusaknya perdagangan antar pulau dan dimulainya periode perang sipil di Pulau Mangareva.
Hal ini menyebabkan populasi manusia kecil di Henderson dan Pitcairn harus berkurang dan akhirnya punah.
Sebagian arkeolog percaya, orang Polinesia tinggal di Pitcairn hingga akhir abad ke-15, pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni ketika ditemukan kembali oleh orang Eropa.
Jika dilihat dari langit, kepulauan ini hanya seperti bintik kecil di tengah Samudera Pasifik bagian selatan.
Bahkan tetangga terdekatnya adalah Tahiti yang jaraknya ratusan kilometer jauhnya.
Apakah traveler ingin ke sana dan mencoba tantangan ini? (Grid.id/Uda Deddy)