Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Tak ada yang menyangka jika tempat menakjubkan ini menyimpan kisah masa lalu yang mengerikan.
Mulai dari perebutan kekuasaan, pembunuhan, dan masih banyak lagi.
Kota Ani, merupakan bagian dari wilayah di Turki.
Tak cuma itu, kota ini dulunya menjadi pusat budaya dan peradaban di pertengahan Dinasti Bagratid Armenia.

Foto-foto: bbc.co.uk
Namun kemudian ditinggalkan karena lokasinya yang berada di tepi jurang dan juga desas-desus hantu yang sering menampakkan diri.
Dilansir TribunTravel.com dari laman bbc.com banyak warganya yang memilih meninggalkan kota karena ketakutan.
Bagi wisatawan yang penasaran dengan kota ini bebas berkunjung.
Di sana akan disambut dengan panorama reruntuhan dari bangunan yang sudah berusia lebih dari lima abad.
Wisatawan juga bisa menemukan beragam bangunan yang berasal dari lima kerajaan yang pernah berkuasa.
Di antaranya Kerajaan Bagratid Armenia, Bizantium, Seljuk, Georgia, dan Ottoman.
Meski tidak berpenghuni, namun Kota Ani sampai saat ini masih menjadi wilayah perbatasan yang diperebutkan antara Turki dan Armenia.
Kejadian ini bermula dari kejengkelan Armenia karena kasus pembunuhan massal pada masa kekaisaran Ottoman pada masa perang dunia I.
Akibatnya, Turki secara resmi menutup perbatasan darat dengan Armenia pada 1993 dalam menanggapi konflik teritorial antara Armenia dan sekutu Turki Azerbaijan.
Meski masuk dalam zona merah namun tetap aman bagi wisatawan.
Ada banyak keindahan yang bisa didapatkan dari kota yang dijuluki sebagai kota 1001 gereja ini.
Sesuai dengan sebutannya, ada banyak gereja berusia ratusan tahun tetap kokoh berdiri.
Tak cuma itu ditemukan juga katedral megah, benteng, dan makam.
Arsitekturnya yang khas ini membuat wisatawan betah berkeliling Kota Ani.
Oleh karena itu meski Kota Ani menyimpan sejarah menyedihkan terkait perang dan perebutan kekuasaan, namun kota ini juga menjadi bukti bagaimana perkembangan sejarah dan budaya.