lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNTRAVEL.COM - Kuil Shri Raja Rajeshwari Amman Kovil cukup mirip dengan Kuil Shri Mariamman yang ada di Kampung Madras, Kota Medan.
Tapi dari usia, Kuil Shri Raja Rajeshwari yang terletak di Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat ini sudah berdiri berabad-abad lalu.
Rahman, penjaga kuil, menuturkan, sejak Zaman Penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1820, kuil ini sudah didirikan sebagai rumah ibadah keluarga masyarakat India yang dibawa Inggris alias dijual kepada Belanda dan dipekerjakan di sini.
"Zaman perbudakan dulu, orang India dibawa Inggris ke sini. Ada lebih 40 Kepala Keluarga maka dibangunlah kuil ini. Sudah 5 keturunan menjadi milik pribadi dan terus dikembangkan oleh keturunan hingga saat ini. keturunan kelima, Sanggar Linggam dan keluarga pun mendirikan Patung Murugan, walaupun milik pribadi, kuil terbuka untuk umum," tambahnya.
Pada bagian depan kuil dihiasi menara bertingkat dengan sejumlah patung menghiasi atap-atap kuil.
Tribun Medan/Silfa Humairah
Warna-warna dari patung yang beragam dan mencolok ini membuat kuil semakin unik dan memiliki daya tarik.
Semakin menarik dengan adanya patung Dewa Murugan yang berdiri di sebelah kiri bangunan Kuil.
Patung Dewa Murugan ini berdiri setinggi 50 kaki atau sekitar 16 meter menjulang ke langit dan diklaim sebagai yang tertinggi kedua di dunia setelah Patung Dewa Murugan yang ada di Batu Caves, Malaysia.
Kuil ini dibuka untuk umum mulai dari pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.
Jika ingin ibadah pun ada sumur khusus untuk bersuci.
Tribun Medan/Silfa Humairah
Air sumur tersebut khusus dipakai untuk sembahyang.
Sedangkan bagi wisatwan yang ingin membasuh kaki, akan disediakan saluran tersendiri di tempat yang berbeda.
Rudianto, wisatawan, menuturkan, dibuat pangling dengan kemolekan pahatan patung yang halus dan persis dengan yang di Malaysia.
"Saya sudah pernah ke Malaysia melihat patung Murugan di Batu Cabe dan penasaran saat melihat media sosial yang mengatakan ada patung serupa di Langkat. Begitu ke sini ternyata iya bentuknya sama persis begitu pula warna cat emas yang berkilau pun sama. Uniknya lagi ada kuil unik dengan patung dewa yang dipajang bertingkat dan dicat bewarna hingga membuat bangunan semakin bewarna," katanya.
Tribun Medan/Silfa Humairah
Ia menuturkan tidak terlalu mengerti makna dari gambar dan warna patung tersebut.
Tapi, konon segala sesuatu yang dipajang di sini memiliki makna yang penting.
