lihat foto
Laporan Wartawan Bangka Pos, Khamelia
TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam beberapa waktu mendatang, Bali tak hanya ada di timur Jawa.
Namun, Bali akan ada di beberapa tempat di Indonesia, satu di antaranya di Bangka Belitung.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi mengaku tak main-main melakukan terobosan baru dalam pembangunan ekonomi masyarakat Bumi Serumpun Sebalai.
Groundbreaking atau peletakan batu pertama Kawasan Ekonomi Kreatif atau KEK Tanjung Kelayang yang dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya Jumat (2/9/2016) hari ini diharapkan mampu menjawab keraguan masyarakat terkait progres KEK yang digagasnya.
"Ini keseriusan, sektor pariwisata menjadi satu prioritas pembangunan ekonomi selain timah. Alhamdulillah, progresnya lebih cepat dari KEK lain di Indonesia," ujar Rustam usai penanaman padi perdana di Desa Batu Betumpang, Kamis (1/9/2016).
Seperti yang diungkapkan Menpar Arief, lanjut Rustam, KEK Tanjung Kelayang jadi KEK yang realisasi pembangunannnya paling cepat di Indonesia.
Ketimbang pembangunan sembilan KEK lainnya yang baru dimulai dua hingga tiga tahun sejak ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah.
"KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Morotai, dan KEK Tanjung Api-api, peletakan batu pertama baru dilaksanakan tiga tahun setelah ditetapkan sebagai KEK. Kami hanya lima bulan sejak ditetapkan Presiden," ujar Rustam.
Bukan hanya akselerasi pembangunan yang terbilang cepat, kata Rustam, Tanjung Kelayang di Kabupaten Belitung juga ditetapkan pemerintah pusat sebagai satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional.
Pantai eksotis nan memesona di kawasan ini digadang-gadang mirip dengan Maldives di Maladewa
"Pemerintah berkeyakinan Tanjung Kelayang akan menjadi Bali kedua di Indonesia," kata dia.
Rustam menjelaskan, pembangunan KEK Tanjung Kelayang di atas lahan seluas 432 hektare lengkap dengan infrastruktur pendukungnya.
Sebut saja perpanjangan landasan pacu bandara, pembangunan instalasi air bersih, peningkatan kapasitas listrik, dan perluasan jalan yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 20 triliun.
"Insfrastruktur sudah lengkap. Ini peluang yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan warga Babel," kata dia.
