Breaking News:

Ada di Meja Pas Lebaran, Ini 10 Fakta Menarik Khong Guan: Selalu Berakhir dengan Isian Rengginang

Kehadiran biskuit Khong Guan di meja saat Lebaran seakan sudah jadi tradisi sejak bertahun-tahun lalu. Simak fakta menariknya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
JD.id/buatresep.blogspot.com
Kaleng Khong Guan 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati

TRIBUNTRAVEL.COM - Tak terasa, bulan Ramadan sudah memasuki hari-hari terakhir.

Artinya, sebentar lagi Lebaran datang.

Segala persiapan dilakukan demi menyambut hari kemenangan ini.

Misalnya membeli baju baru, menyiapkan uang salam tempel untuk keponakan, hingga makanan yang disajikan untuk para tetamu.

Bicara soal kudapan, ada satu makanan yang tak pernah absen di meja: biskuit Khong Guan.

Ngaku, deh, kaleng dengan dominasi warna merah ini selalu ada di meja, terlepas apakah isinya biskuit atau rengginang.

Kehadiran biskuit Khong Guan di meja saat Lebaran seakan sudah jadi tradisi sejak bertahun-tahun lalu.

Namun, yang harus kamu tahu, biskuit ini ternyata menyimpan banyak fakta menarik, lho.

Apa saja sih?

2 dari 4 halaman

Yuk simak rangkumannya di bawah ini:

1. Berasal dari Singapura

(redmart.com)

Selalu hadir di meja tamu keluarga Indonesia, tak disangka biskuit ini ternyata berasal dari Singapura.

Bahkan sudah berdiri sejak 1947 dengan nama Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited.

Tenar di negara jiran, Khong Guan pun melebarkan sayap dengan mendirikan pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina.

Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di Tiongkok.

2. Pertama kali muncul di Indonesia tahun 1971

(wartakota)

Sementara di Indonesia, pabrik Khong Guan dengan nama Khong Guan Biscuit Factory Indonesia berdiri sejak 1970.

Setahun kemudian, mereka baru memasarkan produk dan eksis hingga kini, bahkan jadi pemimpin pasar dalam industri ini.

Perusahaan tersebut memproduksi makanan seperti biskuit, wafer, crackers, marie, cream sandwiches, assorted, hingga wafer stick.

3 dari 4 halaman

3. Ada di Lebih dari 40 Negara

(elevenia.co.id)

Karena invasi pabriknya yang mencapai daratan China hingga Thailand, tak heran jika biskuit ini ada di berbagai negara.

Bahkan lebih dari 40 negara jadi tujuan ekspor Khong Guan.

Sebut saja Hong Kong, Jepang, hingga negara di kawasan Timur Tengah, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.

4. Diciptakan oleh kakak beradik

Biskuit ini memang berasal dari Singapura, namun siapa sangka penciptanya bukan asli sana.

Adalah kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han yang berasal Fujian, Tiongkok.

Keduanya adalah imigran dan bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung.

Saat Jepang menginvasi Singapura, Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia.

Di sini, mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis.

4 dari 4 halaman

Mereka lalu membuat serta menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup.

Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri.

Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu.

Ia pun menciptakan lini produksi biskuit semiotomatis dengan rantai sepeda.

Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali.

5. Rupa kaleng tak pernah berubah

(jd.id)

Sampai sekarang, kaleng Khong Guan klasik masih sama seperti dulu.

Bentuknya kotak, warnanya merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit.

6. Gambar di kaleng

(irfandazis.wordpress.com)

Gambar ibu dan dua anak di kaleng Khong Guan memang sangat fenomenal.

Siapa sangka, ada fakta unik di balik ide desain tersebut.

Ternyata, Bernadus Prasodjo sang pembuat gambar pada kaleng itu bukanlah pemilik ide tersebut.

Ide desain sudah ada di perusahaan, sehingga Bernadus tinggal mengubah dan mewarnai seperlunya saja.

7. Kemana perginya sang ayah?

(Warta Kota)

Inilah yang menjadi pertanyaan paling penting dalam potret keluarga pada kaleng Khong Guan.

Pada gambar kaleng tersebut nampak seorang ibu dengan bocah laki-laki dan perempuan berada di meja, menyantap kue.

Sang ibu lantas menghidangkan minuman menyerupai teh atau kopi.

Meski keluarga tersebut terlihat harmonis, dinilai janggal sebab banyak yang menanyakan keberadaan sosok ayah.

Nah, sebenarnya kemana ayah dari anak-anak itu, jangan-jangan mereka mereka anak yatim?

Ternyata, tidak.

Justru sang ayahlah yang berada di balik layar sekaligus sosok yang mengambil gambar ketiga anggota keluarga tersebut.

8. Kode intelejen untuk pasukan rahasia KGB Russia

Nama Khong Guan Biscuit (KGB) ternyata ada hubungannya dengan KGB dinas rahasia Rusia.

Dilansir dari akun Twitter @WOWFAKTA, istilah Khong Guan Biskuit digunakan intelijen Indonesia pada era 60an untuk menyebut KGB dinas rahasia Rusia.

9. Wafer selalu jadi rebutan

(jacobis.co.id)

Dalam satu kaleng Khong Guan terdapat berbagai bentuk dan rasa biskuit serta wafer yang ditata sedemikian rupa.

Namun, entah kenapa, wafer yang dibalut dengan kemasan tersendiri paling ditunggu-tunggu dan selalu jadi rebutan.

Alasannya, wafer ini hanya ada dua bungkus dan letaknya tersembunyi di bawah.

10. Selalu berakhir dengan isian rengginang

(TWITTER.COM)

Orang Indonesia memang terkenal kreatif, termasuk urusan memanfaatkan barang bekas.

Seperti halnya dengan kaleng Khong Guan.

Bila biskuitnya sudah habis, orang Indonesia tetap akan memanfaatkan kaleng kosong itu dan mengisinya dengan rengginang.

Rengginang merupakan sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan, lantas digoreng.

Inilah yang bikin para tetamu di-PHP-in, guys.

Sudah berharap dapatnya biskuit Khong Guan, begitu dibuka, eh ternyata isinya rengginang!

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
RamadanKhong GuanSingapura Curry Puff Popiah Widi Astutik Kolak Pisang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved