Breaking News:

Mata Lokal UMKM

Rujak Cingur Legendaris Surabaya: Depot Genteng Durasim Masih Gunakan Cobek 82 Tahun Buat Bumbu Asli

Cobek 82 tahun jadi rahasia kelezatan rujak cingur legendaris di Depot Genteng Durasim Surabaya. Cita rasa klasiknya tetap bertahan sejak 1938!

Tribun Jatim/Nurika Anisa
COBEK PULUHAN TAHUN RUJAK CINGUR - Tampilan cobek berusia delapan dekade yang masih digunakan di Depot Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya. Salah satu tempat makan legendaris di Kota Pahlawan yang menawarkan kenikmatan rujak cingur, sop buntut dan beberapa masakan lainnya. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata kuliner di Surabaya, Jawa Timur tak lengkap rasanya tanpa mencicipi rujak cingur

Satu tempat legendaris yang wajib disambangi adalah Depot Rujak Cingur Genteng Durasim, yang telah berdiri sejak tahun 1938 dan tetap mempertahankan cita rasa otentik hingga kini.

Baca juga: Itinerary Honeymoon Banyuwangi 3 Hari 2 Malam dari Surabaya Bujet Rp 2 Juta Termasuk Trip Kawah Ijen

LEGENDARIS - Menu rujak cingur yang disajikan di Depot Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya. Salah satu tempat makan legendaris di Kota Pahlawan yang menawarkan kenikmatan rujak cingur, sop buntut dan beberapa masakan lainnya.
LEGENDARIS - Menu rujak cingur yang disajikan di Depot Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya. Salah satu tempat makan legendaris di Kota Pahlawan yang menawarkan kenikmatan rujak cingur, sop buntut dan beberapa masakan lainnya. (Tribun Jatim/Nurika Anisa)

Baca juga: Itinerary 1 Day Trip Surabaya dari Malang, Kunjungi Tugu Pahlawan hingga Blockbuster Museum

Depot yang berlokasi di Jalan Genteng Durasim No. 29, Kota Surabaya ini dikenal karena satu hal unik: penggunaan cobek batu besar berusia 82 tahun sebagai alat utama meracik bumbu rujak cingur

Cobek tersebut digunakan sejak tahun 1943 dan masih kokoh digunakan untuk menyiapkan puluhan porsi setiap hari.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Buat Liburan Sekolah: Surabaya–Lombok Mulai Rp 833 Ribu Tanpa Transit

Baca juga: Offroad Hutan Cemara Surabaya: Wisata Alam Terbaru, Cek Harga Tiket dan Jam Buka

“Cobek ini hampir 100 tahun, beratnya sekitar 45 kilogram. Dulu dipesan dari Magelang,” ujar Rubiati (72), generasi ketiga pengelola depot ini, Rabu (25/6/2025).

Menurut Rubiati, cobek tua itu tidak diberi perawatan khusus. 

Hanya dicuci bersih, ditiriskan hingga kering, dan digunakan kembali. 

Bahkan, tidak semua orang boleh mencucinya karena kekhawatiran akan jatuh dan pecah. 

“Yang bersihin kalau nggak ada saudara saya, nggak boleh,” imbuhnya.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Surabaya Terbaru 2025, Cocok untuk Libur Sekolah

Cita Rasa yang Menyimpan Sejarah

2 dari 3 halaman

Rujak cingur sendiri merupakan kuliner khas Jawa Timur yang terdiri dari campuran cingur sapi rebus, timun, nanas, mangga muda, tahu, tempe, kangkung, kecambah, mie kuning, dan lontong.

Seluruh bahan itu kemudian disiram bumbu kacang yang telah dicampur petis khas—campuran yang menciptakan sensasi rasa gurih, manis, pedas, dan khas.

Di depot ini, bumbu yang digunakan diracik sendiri berdasarkan resep turun-temurun dari sang ibu. 

Mereka menggunakan kombinasi petis udang, petis ikan, dan petis buatan sendiri. 

Semua bahan petis didapat dari langganan lama di Sidoarjo, sehingga kualitasnya tetap terjaga.

“Kami belajar dari mama. Dulu beliau juga jualan rujak cingur dan lontong mie. Saya tambahkan sop buntut dan menu lainnya supaya lebih variatif,” kata Rubiati.

Tersedia dua pilihan menu: rujak cingur biasa seharga Rp 35.000, dan rujak cingur spesial Rp 50.000 dengan porsi lebih besar dan petis pilihan. 

Rasanya tak pernah berubah sejak puluhan tahun lalu, membuat pelanggan lama setia kembali dan pelanggan baru tertarik mencoba.

Pelanggan Setia hingga Turis Asing

Meski lokasinya sedikit tersembunyi di dalam gang samping Weta Hotel, depot ini tak pernah sepi pengunjung. 

3 dari 3 halaman

Bahkan, banyak pelanggan tetap yang sejak dulu menjadi langganan keluarga, hingga kini membawa anak dan cucunya.

“Sudah langganan dari zaman ibu saya dulu, rasanya tetap sama. Setiap ke Surabaya pasti ke sini,” ujar Hendra, pengunjung asal Jakarta.

Beberapa turis asing juga kerap mampir, penasaran dengan rasa rujak cingur yang unik. 

Mereka biasanya tertarik setelah membaca ulasan atau rekomendasi dari pemandu lokal.

Bagi pecinta kuliner, depot ini menjadi destinasi wajib karena menyajikan bukan hanya makanan lezat, tetapi juga suasana khas warung makan tempo dulu.

Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Rujak Cingur Genteng Durasim

Jika kamu sedang menjelajahi Surabaya, jangan lupa kunjungi juga beberapa destinasi menarik ini setelah makan rujak cingur:

  • Tunjungan Plaza – Mall legendaris Surabaya, cocok untuk belanja atau sekadar ngopi.
  • Kampung Lawas Maspati – Kampung heritage yang memadukan sejarah dan kehidupan warga kota lama.
  • Museum Surabaya (Gedung Siola) – Museum gratis di tengah kota yang menyimpan koleksi sejarah modern Surabaya.
  • Monumen Kapal Selam (Monkasel) – Kapal selam sungguhan yang dijadikan museum, menarik untuk anak-anak.
  • Taman Prestasi – Ruang terbuka hijau di pinggir sungai Kalimas, cocok untuk bersantai sore.
  • House of Sampoerna – Museum rokok klasik di kawasan eksklusif dengan nuansa kolonial.

Dengan beragam pilihan tempat wisata tersebut, kamu bisa menjadikan pengalaman kuliner di Genteng Durasim sebagai awal dari petualangan yang lebih menyenangkan di Surabaya!

Ambar/TribunTravel

Selanjutnya
Sumber: Surya
Tags:
Jawa TimurSurabayaDepot Rujak Cingur Genteng Durasimrujak cingurCenderalokaMataLokalUMKM Petis Taman Harmoni
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved