Breaking News:

Mata Lokal Travel

Liburan Akhir Pekan ke Pantai Gapang, Spot Diving Terbaik di Sabang, Aceh

Pantai Gapang di Kota Subang, Aceh menjadi satu di antara spot diving terbaik yang wajib dikunjungi para pencinta wisata selam.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Unsplash/Sebastian Pena Lambarri
Ilustrasi menyelam atau diving sambil menikmati keindahan bawah laut. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan akhir pekan ke Aceh rasanya belum lengkap tanpa liburan ke pantai yang sedang naik daun seperti Pantai Gapang di Subang, Aceh.

Destinasi ini dikenal sebagai tempat wisata dengan suasana tenang, cocok buat kamu yang ingin menikmati air laut jernih sambil diving.

Pantai Gapang di Subang, Aceh, juga sering disebut sebagai salah satu spot diving terbaik untuk liburan akhir pekan.

Keindahan alamnya membuat liburan ke pantai ini terasa berbeda dibanding tempat wisata lainnya di Aceh.

Pantai Gapang menawarkan hamparan pasir putih yang berpadu dengan pepohonan rindang di sepanjang garis pantai.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Pink Beach Lhok Mata Ie Aceh, Lengkap Panduan Rute ke Sana

Suasananya santai, cocok buat kamu yang ingin rehat dari rutinitas tanpa terburu-buru.

Buat kamu yang tidak diving, berjalan santai di tepi pantai atau duduk menikmati angin laut pun sudah cukup bikin hati tenang.

Gapura masuk kawasan Pantai Gapang di Pulau Weh, Sabang, yang menjadi jalur utama menuju area pantai, 30 Oktober 2025. Gerbang ini berada di tepi jalan menurun dengan latar laut biru dan pepohonan hijau yang menjadi ciri khas destinasi wisata tenang tersebut.
Gapura masuk kawasan Pantai Gapang di Pulau Weh, Sabang, yang menjadi jalur utama menuju area pantai, 30 Oktober 2025. Gerbang ini berada di tepi jalan menurun dengan latar laut biru dan pepohonan hijau yang menjadi ciri khas destinasi wisata tenang tersebut. ((SerambiNews.com/auliaprasetya))

Jarak ke Pantai Gapang sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Sabang, atau bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.

Pantai Gapang ini juga berdekatan dengan objek wisata bahari lainnya, yaitu Iboih.

Jauh dari hiruk-pikuk wisata massal, Pantai Gapang menawarkan sesuatu yang jarang ditemukan di destinasi populer lainnya di Kota Sabang.

2 dari 4 halaman

Sebuah ketenangan yang membuat siapa pun jatuh cinta. 

Baca juga: Harga Tiket Masuk Benteng Pendem: Kota Ala Eropa Terbaru di Semarang, Jawa Tengah

Bukan karena hingar bingar, tapi karena keheningan yang menenangkan jiwa.

Nama Gapang diambil dari pohon besar dan teduh yang tumbuh di sepanjang pinggir pantainya. 

Pohon itu berdiri kokoh dan rindang, seolah menjadi pelindung bagi setiap jiwa yang datang mencari keteduhan. 

Saat angin laut berhembus melewati dedaunan, bunyinya terdengar bak bisikan lembut alam.

Di bawah naungan pohon inilah, wisatawan kerap duduk santai sambil menatap laut sejernih kaca tempat di mana waktu terasa berhenti sejenak.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gampong Iboih, Tarmizi, mengatakan bahwa Pantai Gapang adalah representasi ketenangan Sabang yang sesungguhnya.

“Gapang ini bukan hanya soal keindahan, tapi tentang suasana damai yang dirasakan setiap orang yang datang. Banyak wisatawan bilang, mereka merasa seperti menemukan kedamaian yang hilang,” ujarnya kepada Serambinews.com, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Liburan Seru Sambil Belajar, Cek Harga Tiket Masuk Museum Geologi Bandung per November 2025

 Suasana senja di Pantai Gapang, saat matahari mulai terbenam dan memantulkan cahaya keemasan di permukaan laut, 30 Oktober 2025. Di bawah rindangnya pepohonan pantai, ayunan sederhana dari ban bekas tergantung, menambah kesan alami dan tenang yang menjadi daya tarik utama destinasi ini.
Suasana senja di Pantai Gapang, saat matahari mulai terbenam dan memantulkan cahaya keemasan di permukaan laut, 30 Oktober 2025. Di bawah rindangnya pepohonan pantai, ayunan sederhana dari ban bekas tergantung, menambah kesan alami dan tenang yang menjadi daya tarik utama destinasi ini. (SERAMBINEWS.COM/AULIA PRASETYA)

Menurut Tarmizi, keunikan Pantai Gapang terletak pada atmosfernya yang tenang namun penuh kehidupan.

Air laut Pantai Gapang yang jernih memungkinkan pengunjung melihat biota laut dari atas dermaga tanpa perlu menyelam. 

3 dari 4 halaman

Saat sore tiba, ribuan ikan kecil membentuk koloni mengikuti arus, menciptakan tarian alami yang menakjubkan.

“Kadang wisatawan beruntung bisa melihat ikan pari atau penyu yang melintas di perairan ini,” tambahnya.

Berbeda dari pantai wisata lain yang mengenakan tiket masuk, Pantai Gapang masih gratis untuk umum. 

Siapa pun bebas datang dan menikmati panorama tanpa harus mengeluarkan biaya.

Baca juga: Daya Tarik & Harga Tiket Masuk Air Terjun Veranomata di Morowali, Sulawesi Tengah

Di sepanjang bibir pantai, kafe sederhana menjual minuman dingin dan makanan ringan. 

Warga setempat bahkan menyediakan kursi-kursi kayu secara sukarela di pinggir pantai, membuat suasana terasa akrab dan bersahaja.

Wisatawan asal Aceh Selatan, Usna, mengaku terpesona dengan kedamaian Pantai Gapang.

“Kalau di Iboih ramai turis, di Gapang ini lebih tenang. Saya bisa duduk berjam-jam di bawah pohon sambil dengar suara ombak. Rasanya semua penat hilang,” kata Usna.

Suasana yang sepi namun hangat membuat Pantai Gapang cocok untuk wisata keluarga. 

Ombaknya lembut, airnya dangkal, dan anak-anak bisa bermain air dengan aman, sementara orang tua mengawasi dari pinggir pantai.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Batu Night Spectaculer Terbaru per November 2025, Banyak Wahana Seru

4 dari 4 halaman

Spot Diving Terbaik

Dibanding Pantai Iboih yang lebih ramai, Pantai Gapang adalah sisi lain Sabang yang lebih sunyi dan dalam. 

Ia tidak berusaha memikat, tapi diam-diam menenangkan. 

Seperti seseorang yang tak banyak bicara, namun kehadirannya memberi rasa damai.

Meski sederhana, Gapang menyimpan keindahan bawah laut luar biasa. 

Kawasan Gapang House Reef dan Limbo Gapang dikenal sebagai dua spot diving terbaik di Pulau Weh. 

Airnya jernih, visibilitas tinggi, dan arusnya tenang surga bagi penyelam dari berbagai negara.

Pencinta snorkeling juga dimanjakan oleh karang dan ikan kecil berwarna-warni yang hanya beberapa meter dari bibir pantai. 

Jika beruntung, pengunjung bisa melihat ikan badut menari di antara anemon laut, seperti karakter lucu dalam film Finding Nemo.

Tarmizi menjelaskan, komunitas diving di Gapang berperan aktif menjaga kelestarian ekosistem laut.

“Kami bersama para penyelam selalu mengingatkan wisatawan agar tidak menginjak karang atau membuang sampah sembarangan. Keindahan Gapang ini bisa bertahan kalau kita semua mau menjaganya,” ujarnya.

Bagi pencinta fotografi, senja adalah waktu terbaik di Pantai Gapang

Langit Sabang berubah menjadi kanvas oranye dan ungu, sementara perahu nelayan melintas perlahan di cakrawala.

“Kalau sore hari, suasananya seperti di film. Matahari tenggelam di ujung laut, air laut berkilau emas. Banyak wisatawan bilang, itu momen paling tenang dalam hidup mereka,” tutur Tarmizi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Harry Susethia, menyebut Pantai Gapang sebagai simbol keseimbangan antara keindahan dan keheningan.

“Gapang ini unik. Ia tidak ramai, tapi selalu diingat. Banyak wisatawan asing yang kembali lagi, bukan karena fasilitasnya, tapi karena suasananya yang menenangkan. Kami ingin mempertahankan itu, menjaganya tetap alami,” ujarnya.

Menurut Harry, Pemerintah Kota Sabang tengah mengembangkan konsep ekowisata tenang, yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami tidak ingin mengubah Gapang jadi tempat bising dan sibuk. Justru kelebihannya ada pada kesunyian yang menenangkan. Itu yang harus dijaga,” tambahnya.

Pemerintah juga mendorong pelibatan masyarakat lokal agar manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga sekitar.

“Kami ingin wisatawan datang bukan hanya untuk melihat lautnya, tapi juga berinteraksi dengan masyarakat. Jadi, Gapang dikenal bukan hanya karena airnya yang jernih, tapi juga karena keramahan warganya,” ujar Harry.

Jaraknya 40 Menit dari Pelabuhan

Untuk mencapai Pantai Gapang, dari Pelabuhan Balohan dibutuhkan waktu sekitar 40 menit perjalanan darat. 

Jalanan berliku di antara perbukitan hijau dan laut biru di kejauhan menjadi pembuka keindahan yang menanti di ujung jalan.

Sesampainya di sana, suasana hening langsung menyapa. 

Tak ada tiket, tak ada penjaga gerbang hanya pepohonan Gapang yang seolah menyambut setiap tamu dengan bisikan alami.

Beberapa penginapan sederhana berdiri di antara pepohonan, siap menampung mereka yang ingin merasakan pagi di tepi laut.

Bagi yang ingin berpetualang, tersedia penyewaan alat snorkeling dan diving dengan harga terjangkau. 

Pengunjung juga bisa menyewa perahu kecil untuk menjelajahi teluk-teluk tenang di sekitarnya.

Gapang tidak butuh banyak penjelasan. 

Ia berbicara lewat rasa, rasa teduh, rasa tenang, dan rasa pulang.

Pantai Gapang bukan destinasi untuk mencari kemegahan, tapi tempat menemukan makna dari keheningan.

Di sinilah keindahan hadir tanpa perlu diubah, tanpa musik keras, tanpa keramaian.

Sebagaimana pepatah warga Sabang: “Yang datang ke Gapang, pasti ingin kembali.”

Pantai ini bukan sekadar tempat berlibur, tapi ruang spiritual terbuka, tempat manusia berdamai dengan dirinya sendiri.

“Kalau mau tahu seperti apa tenangnya hidup di Sabang, datanglah ke Gapang,” ujar Tarmizi menutup pembicaraan.

Bagi siapa pun yang pernah menjejakkan kaki di pantai ini, satu hal pasti "Gapang bukan tempat yang bisa dilupakan. Ia selalu memanggil untuk kembali".

(TribunTravel/nurulintaniar) (SerambiNews.com/auliaprasetya)

Selanjutnya
Tags:
MataLokalTravelAcehSubangPantai Gapangtempat wisatadivingliburan akhir pekan Khanduri Blang Rusli Bintang Suku Mante
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved