TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan akhir pekan bakal lebih seru kalau kamu mencoba aktivitas seru seperti river tubing.
Untuk kamu yang suka petualangan yang menantang, bisa nih berwisata ke Lumajang, Jawa Timur.
Di sini ada river tubing terbaru yang bisa kamu cobain, namanya Mini Tubing Tumpak Selo.
Tempat wisata satu ini dikenal dengan aliran sungai yang jernih dan suasana alam yang masih asri.
Mini Tubing Tumpak Selo jadi destinasi favorit buat kamu yang ingin menantang adrenalin tapi tetap aman dan menyenangkan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Dairyland On The Valley per November 2025, Wisata Hits Penuh Spot Foto
Lewat pengalaman seru ini, kamu bisa menikmati sensasi menyusuri sungai sambil dikelilingi panorama hijau yang menyegarkan.
Selain river tubing, kawasan Tumpak Selo juga punya spot foto cantik dan tempat bersantai di tepi sungai.
Fasilitasnya sudah cukup lengkap, mulai dari tempat bilas, area parkir, hingga warung makan dengan menu lokal yang murah meriah.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Bukit Manik: Wisata Terbaru di Pamijahan Bogor, Jawa Barat
Meski tergolong sederhana, destinasi ini menawarkan suasana alam yang menenangkan.
Daya tarik tempat wisata ini terletak pada aliran sungai yang cukup jernih dimanfaatkan untuk wahana tubing.
Pengunjung dapat menyusuri arus sungai menggunakan ban besar sambil menikmati kesejukan udara pedesaan.
Harga tiketnya pun sangat ramah di kantong.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Tubing Muslim di Karanganyar, Jawa Tengah November 2025
Cukup dengan Rp 5.000 untuk parkir dan Rp 10.000 per jam untuk sewa ban tubing, pengunjung sudah bisa menikmati keseruan bermain air di alam terbuka.
Area wisata dikelilingi pohon bambu rimbun yang menambah kesan alami dan sejuk.
Lingkungan sekitar juga terlihat cukup bersih, begitu pula air sungainya yang relatif jernih.
Di salah satu sudut, terdapat kolam ikan koi berukuran besar yang menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung.
Tak hanya bermain air, wisatawan juga bisa menikmati kuliner sederhana khas pedesaan.
Di sepanjang aliran sungai terdapat deretan warung-warung kecil yang menjajakan makanan ringan, gorengan, serta aneka minuman segar.
Pihak pengelola juga menyediakan gubuk-gubuk bambu di tepi sungai yang cocok untuk beristirahat atau berkumpul bersama keluarga dan teman.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Lembang Park & Zoo Terbaru per Oktober 2025, Cocok untuk Liburan Keluarga
Salah satu pengunjung, Yoni (37) warga Lumajang mengaku terkesan dengan suasana alami dan harga terjangkau di Wisata Tumpak Selo.
"Tempatnya sederhana tapi asri. Harga tiketnya murah, jadi cocok banget buat liburan keluarga tanpa keluar banyak uang," ujarnya di lokasi tubing, Kamis (6/11/2025).
Dengan konsep wisata alam yang bersih, murah, dan alami, Mini Tubing Tumpak Selo menjadi alternatif menarik bagi masyarakat Lumajang dan sekitarnya untuk melepas penat di akhir pekan tanpa harus jauh dari rumah.
Sementara itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati memuji pemanfaatan sungai menjadi tempat wisata yang menarik minat masyarakat.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Rekreasi Sengkaling per November 2025, Tawarkan Banyak Wahana Seru
Bahkan Indah menyebutkan jika wisata yang dikelola Bumdes setempat tersebut bisa menghasilkan penghasilan hingga miliaran Rupiah hanya dari sektor wisata.
"Ini penghasilannya setahun dari satu wisata ini saja (Tumpak Selo) bisa Rp 2 miliar. Desa Petahunan ini luar biasa desa dengan potensi wisata dengan penghasilan yang luar biasa. Ini bisa dicontoh oleh desa desa lain," beber Indah.
Indah tengah menginstruksikan Bumdes berbasis wisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Di sekitar aliran sungai juga telah dilakukan penanaman pohon sukun, terutama di kawasan sumber mata air Tumpak Selo.
Menurut Indah, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Kata dia pendekatan seperti menempatkan ekonomi dan lingkungan dalam satu kesatuan merupakan kebijakan yang strategis.
"Wisata Tumpak Selo ini bukan sekadar panorama alam, tetapi tentang bagaimana desa bisa mandiri melalui BUMDes. Dengan menjaga sumber mata air dan menambah tanaman produktif seperti sukun, kita menyiapkan keberlanjutan ekonomi sekaligus ekologi. Ini contoh nyata pembangunan yang berkelanjutan," papar Indah.
(TribunTravel/nurulintaniar) (SuryaMalang.com/mohammaderwin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.