Breaking News:

Mata Lokal Travel

Misteri Orang Pandak, Makhluk Gaib di Danau Gunung Tujuh Kerinci, Jambi

Cerita misteri tentang orang pandak, makhluk gaib di Danau Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, Jambi.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Asyief.khasan, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons
Danau Gunung Tujuh, tempat wisata alam di Kabupaten Kerinci, Jambi. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Berada di tengah alam yang sunyi dan berkabut, Danau Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci, Jambi, menyimpan pesona sekaligus kisah menyeramkan yang bikin merinding.

Bukan cuma indah dengan pemandangan pegunungan dan udara sejuknya, danau ini juga dikenal lewat cerita misteri tentang makhluk gaib yang dikenal sebagai 'Orang Pandak'.

Warga sekitar percaya, makhluk berpostur pendek ini sering menampakkan diri di sekitar hutan lebat yang mengelilingi danau.

Legenda Orang Pandak sudah lama jadi bagian dari budaya masyarakat Kerinci, bahkan sering diceritakan turun-temurun oleh penduduk lokal maupun pemandu wisata.

Baca juga: Misteri Umbul Kemanten di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah: Mitos Pengantin Hilang & Kutukan Raja

Danau Gunung Tujuh di Kerinci, Jambi terkenal dengan legenda Orang Pandak.
Danau Gunung Tujuh di Kerinci, Jambi terkenal dengan legenda Orang Pandak. (Nani Ernawati 03, CC BY-SA 4.0 via Wikimedia Commons)

Meskipun begitu, keindahan Danau Gunung Tujuh tetap jadi magnet bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sisi mistis Jambi.

Sensasi kabut tipis yang menyelimuti danau menambah nuansa misteri yang bikin suasana makin magis.

Orang Pandak adalah sosok yang belum bisa dipastikan keberadaannya.

Konon, Orang Pandak memiliki ciri dengan tinggi sekitar 50 cm dan memiliki telapak kaki terbalik. 

Uniknya lagi, wajah Orang Pendek atau Orang Pandak ini diduga merupakan kombinasi orang utan dan manusia.

Baca juga: Wisata Misteri di Jawa Barat: Rumah Pengabdi Setan hingga Jembatan Cirahong

Memang sulit dipercaya.

2 dari 4 halaman

Sejumlah pendaki Gunung Kerinci mengaku juga kerap menjumpai orang pendek mengambil makanan yang tertinggal di luar tenda. 

Sayangnya begitu merasa terlihat manusia, sosok 'Orang Pendek' tersebut berlari sangat cepat dan menghilang.

Sudah ada beberapa penelitian lapangan untuk membuktikan kebenaran cerita ini, namun hasilnya nihil.

Hingga kini kisah misterius mengenai orang pendek terus diperdengarkan.

Baca juga: Jawa Barat Penuh Misteri: 5 Tempat Wisata dengan Legenda Menarik

Meski tidak bisa dibuktikan, cerita ini seolah jadi daya tarik tersendiri di sekitar Danau Gunung Tujuh, khususnya masyarakat Kerinci.

Pernah dilakukan penelitian.

Danau Gunung Tujuh
Danau Gunung Tujuh (Instagram/tnkerinciseblat_official)

Penelitian orang pendek berkaki terbalik sudah pernah dilakukan sejak beberapa tahun silam.

Di kutip dari Tribun Jambi, bahwa sekira 700 tahun kemudian, tulisan zoologiest Van Heerwaden memperkuat catatan penjelajah dunia Marco Polo.

Kabar keberadaan orang pendek berkaki terbalik itu memancing para peneliti Eropa datang.

Akhirnya sejak 1994, Debbie Martyr dan Jeremy Holden melakukan penelitian di sana selama bertahun-tahun.

Baca juga: Misteri Pulau Dua di Aceh Selatan, Cek Juga Panduan Rute ke Sana

3 dari 4 halaman

Danau Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, telah tersohor keindahannya.

Sebuah danau luas di puncak gunung yang diteduhi awan putih, jadi magnet wisatawan.

Di balik itu, Gunung Tujuh juga menyimpan banyak keganjilan.

Misteri yang sulit dibuktikan, namun diyakini masyarakat Kerinci.

Dari mulai cerita makhluk bernama Saleh Sri Menanti dan Lbei Sakti yang dikawal harimau, ada juga orang pendek berkaki terbalik.

Munculnya orang pendek berkaki terbalik di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci, memang misterius.

Kabarnya, orang pendek ini hanya setinggi 50 sentimeter.

Perwujudannya antara tubuh monyet dan manusia.

Baca juga: Museum Sandi Kotabaru Jogja: Jejak Perjuangan dan Misteri Persandian Indonesia

Dia punya jari kaki menghadap belakang dan tumit di bagian depan.

Konon pernah ada warga Kerinci yang melihatnya, namun orang pendek itu menghilang begitu cepat.

4 dari 4 halaman

Debbie Martyr, peneliti asal Inggris yang pernah diwawancarai Tribunjambi.com, mengatakan pernah melihat orang pendek, meski hanya sekilas.

Debby menyebut orang pendek adalah sebangsa satwa langka yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

"Bentuknya seperti orang utan. Bedanya hanya orang pandak lebih banyak di darat, sementara orang hutan lebih banyak hidup di atas pohon," jelas Debby.

Bukan satu atau dua orang yang mengirim peneliti ke TNKS.

Pada 1995, WWF rela menggelontorkan dana besar untuk melakukan penelitian mengungkap misteri orang pendek di Kerinci.

Debby bercerita, sejak penelitiannya yang dimulai pada1994-1998, dia sudah lima kali melihat orang pendek di lima lokasi berbeda.

"Desember 1994, saya sudah berhasil menemukan orang pendek," katanya.

Lima lokasi yang menjadi tempat penemuan orang pendek adalah di Pesisir Selatan dan Pasaman Sumatera Barat, Muko-muko Bengkulu dan di daerah Merangin, serta Gunung Tujuh, Jambi.

Keberadaan Orang Kerdil atau Uhang Pandak (orang pendek) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga kini masih penuh misteri itu.

(TribunTravel/nurulintaniar) (TribunJambi.com)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jambi
Tags:
MataLokalTravelJambiKerinciDanau Gunung Tujuhmisteri Kue Muso
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved