TRIBUNTRAVEL.COM - Revitalisasi Fort Willem I Ambarawa atau yang dikenal sebagai Benteng Pendem Ambarawa kini mulai menampakkan hasil nyata.
Proyek pelestarian cagar budaya peninggalan kolonial Belanda di Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini menjadi perhatian publik karena mengembalikan kejayaan sejarah sekaligus membuka potensi baru sebagai destinasi wisata heritage unggulan di Jawa Tengah.
Terlihat, dari Jalur Lingkar Ambarawa (JLA), Minggu (19/1/2025), tampak sejumlah bangunan di sana memiliki corak bata yang lebih bersih dan lebih indah dibanding sebelumnya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Kereta Api Ambarawa Terbaru Oktober 2025: Sejarah Panjang Kereta Indonesia
 
Baca juga: Wisata Museum Kereta Api Ambarawa, Tempat Bersejarah di Ambarawa, Kab. Semarang Jawa Tengah
Sedangkan, bangunan lain juga diplester khusus sesuai dengan keautentikannya.
Bagian yang terlihat dari depan yaitu lengkungan gerbang seperti lorong, penuh dengan nuansa bangunan Eropa.
Terdapat juga kolam retensi atau polder di sekitar bangunan benteng.
Tampak juga alat berat ekskavator di mana para pekerja masih bekerja melakukan revitalisasi.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berharap, revitalisasi bangunan milik Kodam IV/Diponegoro yang dikerjakan Kementerian PUPR tersebut bisa berjalan lancar dan kondusif.
“Kami sangat berharap untuk nanti bisa segera selesai dan bisa segera dimanfaatkan, karena nanti juga membuka lapangan kerja, PAD kita akan meningkat, serta UMKM juga bergerak.
Baca juga: Asyiknya Berwisata Sembari Belajar Sejarah di Benteng Pendem Cilacap, Jawa Tengah
Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Seharian di Ambarawa, Budget Rp 600 Ribuan untuk 2 Orang
Yang terpenting yaitu menjadi salah satu destinasi wisata besar yang ada di Kabupaten Semarang,” kata Ngesti seusai Rapat Paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Semarang, Rabu (15/1/2025).
Dia menambahkan, Kementerian PUPR akan menyerahkan kembali benteng tersebut kepada Kodam IV/Diponegoro.
Nantinya, Pemkab Semarang akan turut bekerjasama untuk mengelola bangunan bersejarah era kolonial Belanda tersebut.
“Jadi nanti setelah selesai, hibahnya ke Kodam IV/Diponegoro.
Terkait pengelolaannya, kami akan berkoordinasi dengan Pangdam IV/Diponegoro karena ada jalinan kerjasama antara pemerintah daerah, kemudian juga BUMD,” imbuh Ngesti.
Sementara itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso mengatakan bahwa pengerjaan saat ini masih termasuk dalam tahap pertama.
Pengerjaannya meliputi rehabilitasi reruntuhan bangunan, pekerjaan perbaikan tanah, perbaikan drainase, pembangunan jalan akses baru, dan pembangunan lahan parkir.
Revitalisasi itu akan mengembalikan bentuk autentik bangunan Fort Willem I Ambarawa.
“Kami upayakan pengerjaan sesuai dengan kaidah pelestarian cagar budaya.
Tak hanya mengembalikan dari sisi visual, namun juga kami menyelamatkan bangunan tersebut, mulai dari kajian kekuatan struktur bangunan, serta membuatnya lebih tahan lama,” kata Tri kepada Tribunjateng.com.
Selain itu, lanjut dia, bangunan bersejarah itu sudah terbilang rusak, sehingga perlu penanganan khusus agar nantinya tetap berdiri kokoh serta menjamin keselamatan para wisatawan.
Menurut dia, bentuk asli dinding bangunan tersebut pada masanya yakni diplester, bukan berbentuk bata yang selama ini terlihat.
Plester dinding tersebut memudar seiring berjalannya waktu selama ratusan tahun.
Tri menyebutkan, terdapat sekitar 30 macam bangunan di benteng tersebut.
Setiap bagian mengalami kerusakan yang berbeda, sehingga memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Pengerjaan revitalisasi nanti, lanjut dia, akan menutup dinding bangunan yang terkelupas dengan formula yang sudah direkomendasi.
“Bangunan akan diplester lagi, kita coba kembalikan saat awal Benteng berdiri.
Bahan yang digunakan khusus sehingga hasilnya bisa menyerupai aslinya dan tidak ada anggapan dibangun ulang,” pungkas dia.
Kalau berkunjung ke Fort Willem I Ambarawa, jangan lupa juga mengunjungi beberapa tempat makan ini:
1. MbahDharmo Cafe & Resto
Lokasi: Jl. Tiga Serangkai Gg. Bugisan, Bugisari, Lodoyong, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Jam buka: 11.00 - 23.00 WIB
Kisaran harga: Rp 20.000 - Rp 50.000
Rekomendasi menu: gemblong, ayam rempah djampe, chicken sambal dabu-dabu, ice cream toast, mojito
2. Warung Makan Kinasih Pojok Deso
Lokasi: Jl. Jend. M Sarbini, Sanggar, Pojoksari, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Jam buka: 10.00 - 22.00 WIB
Kisaran harga: Rp 4.000 - Rp 30.000
Rekomendasi menu: botok sambel tumpang, wader, ayam kampung
3. BEBEK GORENG PAK EKO Pojoksari
Lokasi: Jl. Banyu Biru Raya Jl. Rejoso Raya No.185, Rejoso, Pojoksari, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Jam buka: 09.00 - 21.00 WIB
Kisaran harga: Rp 20.000 - Rp 50.000
Rekomendasi menu: bebek goreng
4. Banaran Sky View
Lokasi: Jl. Raya Bawen - Solo KM. 1,5 Bawen Baan Baan, Baan, Asinan, Kec. Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Jam buka: 10.00 - 22.00 WIB
Kisaran harga: Rp 20.000 - Rp 75.000
Rekomendasi menu: nasi rawa wader, nasi rawa bawal, rondo royal
5. RM Ayam Goreng Bu Toha
Lokasi: Jl. Semarang - Surakarta, Cikal, Tuntang, Kec. Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Jam buka: 06.30 - 21.30 WIB
Kisaran harga: Rp 20.000 - Rp 50.000
Rekomendasi menu: ayam goreng, bebek goreng
(Cynthia/TribunTravel) (TribunBanyumas)
 
							 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.