TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata di Indonesia bagian timur tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Terlebih belum lama ini ada kabar membanggakan datang dari Papua Barat Daya.
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO, menambah deretan pengakuan internasional atas kekayaan alamnya.
Raja Ampat adalah satu-satunya daerah di Indonesia mendapatkan anugerah Cagar Biosfer dalam penetapan kali ini, bergabung dengan 29 lokasi unik lainnya di seluruh dunia.
Baca juga: Itinerary Raja Ampat 4 Hari 3 Malam, Bisa Snorkeling Menakjubkan di Arborek
Baca juga: Itinerary Raja Ampat 4 Hari 3 Malam, Nikmati Tur Kunjungi Waisai hingga Piaynemo Bujet Rp 7 Jutaan
Communication Officer UNESCO Regional Office in Jakarta Aisyah Agusty menjelaskan, bahwa penetapan ini didasarkan pada keunikan ekosistem Raja Ampat.
"UNESCO memberikan status Cagar Biosfer kepada 30 tempat di seluruh dunia, termasuk Raja Ampat, karena keunikan ekosistemnya," ujar Aisyah dalam rilis tertulis, pada Senin (29/9/2025).
Pengakuan ini menegaskan posisi Raja Ampat sebagai ekosistem laut dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
Sebelumnya, Raja Ampat telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2023.
Baca juga: Itinerary Raja Ampat 3 Hari 2 Malam dengan Bujet Rp 5 Jutaan, Sudah Termasuk Paket Snorkeling
Baca juga: Dijuluki Surganya Tanah Papua, Yuk Intip Keindahan 5 Pantai di Raja Ampat
Dengan pengakuan ganda ini, Global Geopark dan Cagar Biosfer, Raja Ampat kini diakui sebagai kawasan terbatas yang berhasil meraih dua status prestisius dari UNESCO, mengukuhkan warisan geologi dan kekayaan keanekaragaman hayatinya secara bersamaan.
Cagar Biosfer Raja Ampat membentang seluas 135.000 kilometer persegi meliputi 610 pulau, dengan hanya 34 pulau yang berpenghuni.
Berada di jantung Segitiga Terumbu Karang, kawasan ini memiliki keanekaragaman laut terbesar di dunia.
Mencakup lebih dari 75 persen spesies karang yang dikenal di bumi.
Habitat bagi lebih dari 1.320 spesies ikan karang.
Rumah bagi lima jenis penyu langka dunia.
Sekitar 60 persen terumbu karang di dunia yang berada dalam kondisi baik hingga sangat baik.
Baca tanpa iklan