Penutupan Camp dan Perubahan Fungsi
Setelah 16 tahun beroperasi, camp resmi ditutup pada tahun 1996.
Namun, jejak sejarahnya tetap tertinggal.
Pada tahun 2000, Badan Pengusahaan (BP) Batam membuka kembali kawasan ini sebagai destinasi wisata sejarah dengan nama Ex Camp Vietnam.
Di sini, wisatawan bisa melihat sisa-sisa bangunan bersejarah, termasuk barak, gereja, pagoda, hingga bekas rumah sakit.
Ada pula monumen peringatan, lukisan, serta peninggalan lain yang menggambarkan bagaimana kehidupan pengungsi Vietnam di masa itu.
Reuni dan Kenangan yang Tak Terlupakan
Meski camp sudah lama ditutup, Pulau Galang masih memiliki tempat istimewa di hati para pengungsi Vietnam.
Beberapa kali reuni digelar di kawasan ini, salah satunya pada tahun 2005 yang dihadiri sekitar 480 orang, serta pada tahun 2019 yang dihadiri lebih dari 230 orang.
Banyak dari mereka kini tinggal di berbagai belahan dunia, namun Pulau Galang tetap menjadi simbol perjuangan hidup dan kenangan masa lalu.
Beberapa bahkan mengusulkan pembangunan wisma khusus agar reuni bisa lebih nyaman dilakukan di area ini.
Pesona Wisata Sejarah di Batam
Kini, Ex Camp Vietnam menjadi salah satu destinasi wisata sejarah paling menarik di Batam.
Berbeda dengan wisata bahari atau hiburan modern, kawasan ini memberikan pengalaman mendalam tentang nilai kemanusiaan dan perjuangan.
Bagi wisatawan yang datang, kunjungan ke Pulau Galang bukan sekadar melihat bangunan tua, tetapi juga merenungkan kisah nyata ribuan orang yang berjuang mencari kehidupan layak.
Baca tanpa iklan