Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Rumah Strawberry dan Taman Kelinci di Kemiling, Bandar Lampung, Bisa Puas Interaksi dengan Kelinci

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WISATA BANDAR LAMPUNG - Sejumlah pengunjung tampak sedang bermain kelinci di Rumah Strawberry dan Taman Kelinci Bandar Lampung, Rabu (17/9/2025).

TRIBUNTRAVEL.COM - Kelinci berlarian di taman dengan rumah-rumah kecil berwarna warni.

Rumah mini yang dibuat mirip rumah manusia kerdil atau kurcaci tersebut merupakan tempat kelinci-kelinci bersembunyi.

Baca juga: Itinerary Liburan ke Bone Sulsel Bujet Rp 230 Ribu, Berangkat dari Makassar Naik Mobil

Anak-anak saat bermain di tempat wisata Rumah Strawberry dan Taman Kelinci di Kemiling, Bandar Lampung. (tribunlampungtravel.com/Elen Oktavia)

Baca juga: Kisah Inspiratif Fransmiki Craft, Budaya Lewat Boneka Nusantara dari Jebres, Solo, Jawa Tengah

Suasana itu dapat dijumpai di tempat wisata Rumah Strawberry dan Taman Kelinci Kemiling, Bandar Lampung.

Di taman tersebut, anak-anak dapat bermain sambil belajar mengenal lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Itinerary Surabaya 1 Hari: Tugu Pahlawan & North Quay Naik Mobil, Rp 532 Ribu untuk 4 Orang

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan untuk Liburan Keluarga

Beberapa anak terlihat berinteraksi dengan berpose menggendong kelinci.

Sementara, anak yang lainnya tampak sibuk memberi makan dan berkejaran.

Sekeliling taman kelinci itu terdapat tempat-tempat duduk untuk orangtua mengawasi anak-anak mereka bermain.

Beberapa di antara orangtua juga sibuk mengabadikan momen anak mereka bermain dengan kelinci.

Di sisi pojok, terdapat sebuah rumah sederhana berisi tanaman strawberry namun nampak tidak berbuah.

Selain itu di sisi yang lain, sayur-sayuran segar ditanam dengan sistem hidroponik.

Di antaranya, sawi, kangkung, bawang merah, selada, dan banyak lagi lainnya.

Bermula dari Kebun Hidroponik

Pemilik Rumah Strawberry dan Taman Kelinci, Hendro mengungkapkan, lahan yang kemudian diubah menjadi tempat wisata tersebut, awalnya merupakan kebun hidroponik miliknya.

Hendro mengembangkan lahan tersebut menjadi kebun hidroponik karena kesukaannya terhadap tanaman.

Setelah kebun dibangun, menurut Hendro, ternyata banyak orang yang datang ke lokasi tersebut.

Halaman
1234