Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Nasi Kuning Bu Musri: UMKM Bali yang Tetap Eksis Selama 24 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMKM Bali Nasi Kuning Bu Musri dan Kisah Perjalanan Usahanya Selama 24 Tahun

Seiring bertambahnya usia, Bu Musri mengakui bahwa kemampuan fisiknya tidak seperti dulu. 

"Ya seadanya saja, saya sudah berumur ngga kaya dulu, jadi ngga bisa bikin banyak-banyak juga, ya menyesuaikan lah” ujarnya. 

Meski begitu, kualitas dan cita rasa nasi kuning yang disajikan tetap terjaga. 

Ilustrasi Nasi Kuning Sajian Khas Bali (Arief Rahman Saan (Ezagren), Attribution, via Wikimedia Commons)

Pelanggannya bervariasi, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga tukang-tukang yang mencari sarapan. 

"Para tukang biasanya senang beli di sini karena porsinya banyak. Satu porsi nasi kuning mulai dari Rp 5.000 saja. Jajan-jajan seperti donat, sumping, gorengan ote-ote, pisang goreng, dan tahu isi hanya seharga seribuan," tambahnya.

Bu Musri menjalankan usaha ini dengan penuh kasih sayang dan bantuan dari keluarganya. 

Ia sendiri yang melayani pelanggan, sementara suami dan anak-anaknya membantu dalam proses memasak. 

Dengan semangat yang tak pernah padam, Bu Musri terus melanjutkan usaha ini, memberikan sarapan yang lezat dan terjangkau bagi warga sekitar.

UMKM Nasi Kuning Bu Musri bukan hanya sekadar usaha kuliner, tetapi juga menjadi simbol dedikasi, ketekunan, dan cinta keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Bagi Bu Musri, setiap porsi nasi kuning yang ia sajikan adalah cerminan dari kerja keras dan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. 

Semoga usaha ini terus berjalan dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.

Selain nasi kuning yang legendaris di Bali, ada berbagai kuliner legendaris yang juga bisa dicoba di Bali.

Berikut beberapa rekomendasi kulinernya:

- Ayam Betutu

Ayam utuh berbumbu rempah khas Bali, dimasak perlahan hingga empuk, gurih, pedas nikmat.

Halaman
123