Nama Parigi sendiri berasal dari nama kampung tempat curug itu berada.
Sementara kata curug dalam bahasa Sunda berarti air terjun.
Maka, air terjun yang berada di Kampung Parigi ini kemudian dikenal sebagai Curug Parigi.
Jadi Wisata Lokal yang Populer
Keberadaan Curug Parigi sebenarnya sudah lama dikenal warga sekitar.
Namun popularitasnya meningkat sejak tahun 1990-an ketika mulai ramai dikunjungi masyarakat, baik dari Bekasi, Bogor, Jakarta, maupun Karawang.
Meski demikian, saat itu kawasan ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Barulah pada 2018, Pemerintah Kota Bekasi mulai menata akses menuju lokasi, serta menambahkan beberapa fasilitas seperti spot foto, area kuliner, hingga area bersantai.
“Baru sekitar 2018 ditata. Dua bulan ini juga ditambahin hiasan dan tempat selfie,” kata Nain.
Tak heran jika Curug Parigi kini menjadi tujuan warga sekitar untuk melepas penat.
Beberapa spot foto populer, seperti papan berbentuk hati bertuliskan “Love”, banyak diminati pasangan muda yang datang ke sini.
Jejak Tambang Batu di Sungai Cileungsi
Selain menjadi objek wisata, Sungai Cileungsi yang membentuk Curug Parigi juga memiliki sejarah panjang dalam pembangunan Kota Bekasi.
Menurut penuturan warga, material batu dari sungai ini digunakan untuk meratakan Jalan Narogong pada masa lalu.
“Dulu jalannya tanah semua. Bahan bawahnya diratain pakai batu dari sini. Batu diambil mulai dari Pangkalan 1 sampai 12,” jelas Nain.
Baca tanpa iklan