Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Motif Batik Slobog, Kain Batik yang Dikenakan Cucu Bung Hatta saat HUT ke-80 RI

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gustika Jusuf mengenakan kain batik motif slobog saat perayaan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025).

Nama slobog berasal dari bahasa Jawa yang berarti longgar, tidak ketat, atau longgar.

Selain itu, berikut 5 fakta unik motif batik slobog yang dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber.

1. Identik dengan upacara kematian

Seperti yang disebutkan sebelumnya, slobog identik dengan prosesi pemakaman.

Hal ini dibenarkan Dosen Batik Universitas Sebelas Maret (UNS) Tiwi Bina Affanti.

Menurut Tiwi, motif slobog identik dengan upacara kematian.

"Saya kira kain (motif) slobog, yang biasanya untuk datang ke rumah orang meninggal," ungkap Tiwi, Sabtu (21/5/2022), dikutip dari Kompas.com.

Batik slobog biasanya digunakan sebagai penutup jenazah atau dikenakan oleh keluarga yang berduka.

Baca juga: Tlenik Arts: UMKM Batik Solo dengan Sentuhan Fashion Eksklusif dan Modern

2. Cenderung berwarna gelap

Motif batik slobog memiliki motif sederhana dengan pola garis atau bidang besar sehingga terlihat lebih longgar

Umumnya menggunakan warna dasar cokelat sogan (khas Solo) atau kombinasi cokelat, hitam, dan putih.

Kain batik slobog abad ke-19. (wereldmuseum.nl via Wikipedia)

3. Motif longgar melambangkan makna mendalam

Motif slobog cenderung renggang dibanding motif batik yang rapat, melambangkan sikap lapang dada, sabar, dan ikhlas dalam menerima keadaan hidup.

Terutama menerima keadaan terkait kepergian seseorang.

Pola yang longgar menggambarkan jiwa yang tidak terikat secara berlebihan dengan urusan dunia, sehingga lebih tenang dan siap menerima takdir.

Baca juga: Warisi Budaya Mangkunegaran, Batik Tulis Girilayu Lestarikan Tradisi dengan Sentuhan Modern

Halaman
123