Sementara itu, Daud Lumombo mengusulkan agar Manado Tua Dua mendapat jatah pasar murah mengingat harga bahan pokok seperti beras cukup tinggi di wilayah kepulauan.
Warga juga mengeluhkan minimnya guru ASN dan masalah pengelolaan sampah lingkungan.
Baca juga: Pantai Karangria di Tuminting Manado, Sulawesi Utara: Wisata Sunset dan Kuliner Laut Dekat Kota
DPRD Manado Siap Kawal Aspirasi Masyarakat
Ferdinand Dumais menegaskan, seluruh aspirasi yang disampaikan akan ditampung, dimasukkan dalam pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD dan diusulkan melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
"Reses kali ini istimewa karena mengangkat isu pemerataan pembangunan hingga ke wilayah kepulauan," tegas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Manado itu.
Ia juga menyebut telah mengusulkan pembangunan Puskesmas layak di Manado Tua dalam rapat antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Manado.
“Saya minta dukungan dan doa agar Puskesmas ini benar-benar bisa dibangun untuk masyarakat,” ujarnya.
Camat Apresiasi Reses dan Layanan Dinas
Camat Bunaken Kepulauan, Imanuel Mandag, mengapresiasi reses yang dilakukan langsung di lokasi dengan melibatkan dinas-dinas teknis Pemkot Manado.
Salah satu layanan langsung yang diberikan adalah pelayanan dokumen kependudukan oleh Disdukcapil.
"Ini reses strategis. Keluhan warga langsung dicatat dan sebagian langsung ditindaklanjuti," kata Mandag.
Potensi Wisata Sejarah: Jangkar Portugis & Gereja Tua
Kelurahan Manado Tua Dua tak hanya memiliki jangkar Portugis, tapi juga Gereja GMIM Sabar Manado Tua, salah satu gereja tertua di Sulut, yang berada di Desa Negeri.
Menurut Pendeta Adolf Katuuk Wenas, gereja ini telah berusia 178 tahun dan menjadi cikal bakal sinode GMIM di wilayah Bunaken Kepulauan.
“Gereja ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga bagian dari sejarah panjang kekristenan di Sulawesi Utara,” ucapnya.