Meski produknya banyak diminati, Ary mengaku pemasaran digital masih menjadi tantangan.
“Saya kerja sendiri, dari milih bahan sampai jadi produk. Jadi susah bagi waktu untuk urus marketplace,” ujarnya.
Ary memiliki akun Instagram aktif di @tlenikarts dan sempat membuka akun Shopee, namun belum sempat dikelola optimal. Ia lebih banyak mengandalkan penjualan offline melalui pameran UMKM dan komunitas lokal.
“Sekarang saya aktif di paguyuban UMKM Solo, jadi kalau ada info bazar, saya pasti ikut,” tambahnya.
Terbuka untuk Kolaborasi dan Jaga Standar Produksi
Tlenik Arts terbuka untuk kolaborasi dengan perajin lokal lainnya, terutama dalam pengadaan komponen seperti aksesori atau bahan tambahan. Namun Ary tetap menjaga standar kualitas dengan ketat.
“Kalau kerja sama, harus sesuai standar. Kalau tidak, ya tidak saya pakai,” ujarnya.
Produksi harian tetap berjalan di workshop agar stok tetap tersedia, terutama jika ada pesanan dalam jumlah besar.
Harapan Tlenik Arts untuk Masa Depan Batik Solo
Sebagai pelaku UMKM fashion dari Solo, Ary berharap batik tidak hanya dipakai saat acara resmi, tapi juga bisa dikenakan dalam kegiatan sehari-hari.
“Batik itu bisa banget jadi baju santai yang elegan. Saya ingin anak muda bangga pakai batik, karena ini budaya kita sendiri,” tegasnya.
Profil Singkat Tlenik Arts:
- Lokasi: Solo, Jawa Tengah
- Produk: Outer, blus, dress batik handmade
- Ciri khas: Motif campuran, desain eksklusif, edisi terbatas
- Instagram: @tlenik.arts
(Cynthiap/Tribunshopping.com) (Ambar/TribunTravel)
Baca tanpa iklan