TRIBUNTRAVEL.COM - Di tengah hiruk pikuk aktivitas mahasiswa dan warga sekitar Universitas Sumatera Utara (USU), hadir sebuah tempat nongkrong baru yang menawarkan nuansa tradisional dalam balutan konsep kekinian.
Tempat tersebut bernama Gora, sebuah kafe unik yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, tetapi juga menyuguhkan suasana khas budaya Batak.
Baca juga: Wisata Kuliner Medan Bareng Pasangan, Cek Itinerary 2 Hari 1 Malam Bujet Rp 1,6 Jutaan
Baca juga: Itinerary Honeymoon Danau Toba 3 Hari 2 Malam dari Medan, Bujet di Bawah Rp 2,1 Juta untuk Berdua
Menurut Harry Napitupulu (27), pengelola Gora, nama “Gora” berasal dari bahasa Batak yang berarti “panggil”.
Namun, makna ini diperluas menjadi kepanjangan dari Bagot Nusantara, sebuah istilah yang ingin membawa semangat persatuan dan warisan budaya lokal.
Baca juga: Itinerary Rantau Prapat 3 Hari 2 Malam dengan Keberangkatan dari Medan Budget Rp 700 Ribuan
Baca juga: Wisata Sejarah di Medan: Menjelajahi Museum Tjong A Fie Mansion yang Unik dan Instagramable
“Gora itu sebenarnya dari bahasa Batak artinya panggil. Tapi kita buat juga jadi suatu istilah, yang kepanjangannya Bagot Nusantara,” ujar Harry kepada Tribun Medan.
Meski baru beroperasi selama satu bulan, Gora sudah mencuri perhatian, terutama dari kalangan mahasiswa.
Lokasinya yang strategis dekat kampus USU serta konsepnya yang unik menjadi magnet tersendiri.
Harry menyebut bahwa konsep yang diusung adalah tetap kekinian namun dibalut dengan sentuhan tradisional yang kuat.
“Gora baru berjalan sebulan ini, ya memang belum lama. Kalau konsep, kita itu tetap anak muda tapi dikemas secara tradisional,” ujarnya.
Nuansa ini terlihat dari desain tempat yang memanfaatkan pondok beratap daun nipah, interior yang hangat, serta alunan musik Batak yang menjadi latar setiap hari.
Suasana ini menciptakan pengalaman bersantai yang berbeda dari kafe-kafe modern kebanyakan.
Menu yang ditawarkan di Gora juga tak kalah menarik.
Selain minuman modern seperti Milo, teh tarik, dan kopi, Gora juga menyajikan minuman tradisional khas Batak, seperti Tuak.
Untuk makanannya, pengunjung bisa menikmati berbagai pilihan yang menggugah selera sekaligus mengingatkan pada masakan rumah.
“Kalau makanannya di sini ada nasi goreng, nila tumis, martabak mi, sama menu event seperti belut cabai hijau, ayam rica,” jelas Harry.
Baca tanpa iklan