“Anak saya suka sekali main air, jadi kita setiap hari Minggu itu datang ke sini, karena pantainya aman untuk anak kecil berenang dan ombak tidak terlalu besar,” ucap Astri, Selasa (12/7/2022).
Bukan hanya aman ketika berenang di sekitar pantai, tetapi pemandangan yang disuguhkan juga tidak kalah menarik. Yaitu sunset pada sore hari.
Inilah yang paling dicari pengunjung saat datang ke Pantai Tanjung Siambang.
Hal ini diakui pasangan muda mudi yang datang ke sini, Andini (18). Ia menyukai pemandangan Pantai Tanjung Siambang karena tertarik berswafoto saat sore hari.
“Pas sore sekitar jam 5 saya sudah nunggu sunset. Di sini banyak pohon, bagus untuk foto-foto, apalagi bisa lihat matahari tenggelam, makin betah ke pantai ini. Apalagi tidak ada bayar tiket, jadi kita sering ke sini kalau sore,” tuturnya.
Baca juga: Penjara Bawah Tanah Museum Sejarah Jakarta: Saksi Kelam Penjajahan Belanda di Kota Tua
Penasaran seperti apa pemandangan yang disuguhkan Pantai Tanjung Siambang, anda bisa mengunjungi pantai ini kapan pun tanpa harus membayar tiket masuk.
Ia mengatakan, biasanya saat akhir pekan Sabtu dan Minggu jumlah kunjungan hanya kisaran 200-300 orang saja.
Sementara itu pada hari biasa hanya 30-50 kunjungan.
Untuk akhir pekan, pengunjung yang membawa kendaraan akan dikenakan biaya parkir.
Tidak ada pembayaran tiket atau karcis masuk bagi pengunjung.
Inilah yang mungkin termasuk sebab Pantai Tanjung Siambang semakin diminati wisatawan lokal.
“Kita tidak ada tarik uang masuk, cuma kalau weekend kita ada tukang parkir. Sebab yang datangkan ramai, kendaraan tentunya harus diatur untuk keluar masuk. Kalau hari biasa tidak ada parkir, hanya di Sabtu-Minggu saja,” kata Zulkarnain.
Sayangnya saat akhir pekan maupun hari biasa, Zulkarnain yang juga mengelola restoran kuliner ini hanya menyediakan makanan ringan saja, seperti indomie, nasi goreng, kelapa muda, dan minuman segar lainnya.
Dulunya ia sempat menjual makanan seafood, namun sejak pandemi covid-19 jumlah kunjungan menurun drastis, membuat usaha Zulkarnain pun terkena imbasnya.
“Untuk seafood saat ini kita belum jual lagi, karena juru masaknya sedang dicari. Biaya untuk juru masak kan cukup mahal, jadi kita hanya keluarga saja yang masak di sini. Kalau sudah ramai insya Allah nanti kita sajikan juga menu seafood bagi pengunjung,” katanya.
Baca tanpa iklan