Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Intip Penjara Bawah Tanah Kota Tua Jakarta, Tahanan Dulu Hanya Bertahan 3-7 Hari

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musem Sejarah Jakarta atau yang populer disebut Museum Fatahillah berada di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat

TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Tua Jakarta menyimpan banyak kisah kelam dari masa penjajahan Belanda yang belum banyak diketahui. 

Salah satu lokasi bersejarah yang bisa kamu kunjungi adalah penjara bawah tanah yang berada di kompleks Museum Fatahillah. 

Penjara ini dulunya digunakan Belanda untuk menahan para pejuang dan tahanan politik dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Ruangan sempit, lembap, tanpa ventilasi, dan sering tergenang air membuat para tahanan hanya mampu bertahan 3 hingga 7 hari sebelum akhirnya dieksekusi. 

Baca juga: 5 Museum Terbaik di Kota Tua Jakarta yang Wajib Kamu Kunjungi dengan Harga Tiket Terbaru 2025

Tempat ini menjadi saksi bisu penderitaan rakyat Indonesia yang melawan penjajahan. 

Museum Fatahillah adalah satu museum terbaik di Kota Tua Jakarta buat dikunjungi. (Herusutimbul, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Bahkan dua pahlawan nasional disebut pernah merasakan kekejaman penjara ini.

Kini, penjara bawah tanah Kota Tua bisa dikunjungi wisatawan sebagai bagian dari edukasi sejarah. 

Lokasinya berada di basement Museum Sejarah Jakarta, dan bisa diakses dengan tiket masuk museum yang terjangkau.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Kota Tua Jakarta Buat Liburan Akhir Pekan, Jangan Lupa ke Museum Fatahillah

Berada di dalam Gedung Gouverneurskantoor (sekarang Museum Sejarah Jakarta), terdapat enam ruangan penjara bawah tanah yang masih utuh dan menjadi saksi bisu penjajahan Belanda di Indonesia selama ratusan tahun silam.

Enam penjara tersebut terdiri dari lima penjara laki-laki dan 1 penjara perempuan.

Berdasarkan pantauan Warta Kota di lokasi, Minggu (1/6/2025), penjara bawah tanah tersebut masih otentik dengan arsitektur Belanda.

Pada penjara laki-laki, pintunya berbentuk setengah oval dan terbuat kayu berwarna cokelat. 

Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat Kota Tua Jakarta, Tarif Mulai Rp 160 Ribuan per Malam

Ketika dibuka, pengap dan gelap adalah impresi pertama yang dirasakan tatkala mencoba masuk dan menelusuri area berbentuk gua dengan panjang 6 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 160 centimeter. 

Potret mencekam penjara bawah tanah pria zaman Belanda, kini berada di dalam Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (1/6/2025). (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

Beberapa coretan dan guratan berbentuk tulisan tangan di tembok-tembok penjara tersebut juga nampak samar terlihat. 

Selain itu, ada pula sejumlah bola besi dengan berbagai ukuran yang disimpan di pojok ruangan.

Halaman
1234