Di kejauhan, tampak siluet Pulau Tengah dan Pulau Buluh, menambah keindahan panorama laut.

Tidak hanya keindahan alam, aktivitas manusia juga mewarnai perjalanan ini.

Kapal-kapal nelayan tradisional, dengan layar terkembang oleh angin, berlayar mencari ikan di perairan yang kaya.

Sesekali, kapal-kapal besar milik perusahaan shipyard melintas menciptakan kontras yang menarik antara kehidupan tradisional dan modernitas.

Setibanya di Pulau Bulang Lintang, suasana tenang dan damai langsung menyapa.

Rumah-rumah warga yang berjajar di tepian pantai, dikelilingi pepohonan bakau yang masih asri, menciptakan suasana tropis yang sempurna.

Baca juga: Tiket Pesawat Jakarta-Padang Penerbangan Langsung Mulai Rp 994 Ribu, Cek Pilihan Maskapainya!

"Di sini listrik cuma menyala 12 jam," kata Mak Nale, salah seorang warga, bercerita tentang kehidupan di pulau tersebut. 

Meskipun masih terdapat keterbatasan infrastruktur, masyarakat Bulang Lintang tetap ramah dan menyambut pengunjung dengan hangat.

Keramahan mereka menciptakan suasana yang nyaman dan membuat pengunjung betah berlama-lama di pulau tersebut.

Setelah menikmati keindahan dan ketenangan Pulau Bulang Lintang, tibalah saatnya untuk kembali.

Perjalanan pulang meninggalkan pulau disambut dengan gelayut senja di tengah laut, menciptakan pemandangan yang romantis dan tak terlupakan.

Siluet pulau-pulau di kejauhan, berpadu dengan warna langit jingga yang memudar, menjadi penutup yang sempurna untuk petualangan kali ini.

Baca juga: Pulau Ayam di Kepulauan Anambas, Kepri Suguhkan Keindahan Alam Menawan, Intip Daya Tariknya

(AMINUDDIN/TRIBUNBATAM.id)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Jelajah Bulang Lintang, Pulau dengan Pemandangan Senja yang Menawan di Batam