Hampir tak ada ruang yang tak termanfaatkan.
Bahkan di teras rumahnya, beberapa kain berukuran 1,5 meter x 2,5 meter terhampar, telah dibubuhi dengan motif batik yang indah.
"Ini baru siap dibatik, tapi belum kering, jadi kita jemur di sini" kata Syarifah.
Di rumah sederhana ini, kami merasakan betapa dalamnya kecintaan Tengku Syarifah terhadap warisan budaya Melayu.
Baca juga: Wisata Religi Masjid Raya Pekanbaru di Riau, Ada Air Sumur yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Penyakit
Setiap sudutnya menyimpan semangat dan dedikasi untuk melestarikan keindahan seni tradisional yang tak ternilai harganya.
Rumahnya bukan hanya sekedar tempat tinggal, tetapi juga ruang hidup yang penuh dengan cerita dan karya seni bercita rasa tinggi.
Syarifah merupakan pengrajin tenun dan batik khas Riau.
Namanya dikenal luas di Bumi Lancang Kuning.
Ia menekuni dunia tenun dan batik sejak masih remaja.
Hingga saat ini Syarifah masih eksis dengan kerajinan tangan khas Melayunya.
Kini bakat menenun, menyulam dan membatik itu pun perlahan dia turunkan ke anak-anaknya.
"Saya memang dari dulu hobi menenun dan membatik, sejak masih gadis, sekitar tahun 90an, waktu itu masih tinggal di Bangkinang," ujar Syarifah mengenang kembali awal mula dirinya mulai menggeluti dunia tenun dan batik ini.
Setelah menikah, Syarifah sempat pindah ke Dumai, ikut suami bertugas di sana.
Kemudian tahun 2006, Syarifah akhirnya menetap di Pekanbaru dan mulai mendirikan usaha kerajinan tangan khas melayu yang kemudian dia beri nama Candafa Tekat Tiga Dara.
"Nama ini saya ambil dari gabungan tiga anak saya, kebetulan anak kami semua perempuan," ujarnya
Baca juga: Tawarkan Spot Instagramable di Tengah Hutan, Kunjungi Lembah Pelangi Sekupang, Batam, Kepulauan Riau
Baca tanpa iklan