Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Rujak BMC Jadi Wisata Kuliner Andalan di Batam Seporsi Cuma Rp 15 Ribuan, Ini Ciri Khasnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KULINER BATAM - Pedagang rujak di area BMC Bengkong, Batam, Rabu (10/8/2022). Rujak BMC menjadi salah satu destinasi kuliner terkenal di Kepulauan Riau yang sayang untuk dilewatkan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa nih traveler yang gemar menikmati rujak?

Nah, saat berkunjung ke Batam, jangan lupa mampir ke kawasan Batam Motor Centre (BMC), ya!

Sejumlah gerobak pedagang rujak berjejer di kawasan Batam Motor Centre (BMC). Tempat ini termasuk destinasi wisata kuliner di Batam. (tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Lokasinya berada di Bengkong, Kota Batam, Kelupauan Riau.

Tak jauh dari BMC, terdapat kawasan kuliner yang dipenuhi dengan para penjual rujak.

Baca juga: Eksis Sejak 1972, Begini Cara Apik Batik Gunawan Setiawan di Solo Melestarikan Warisan Budaya

Tempat itu seakan menjadi surganya para pencinta rujak di Batam.

Dikenal sebagai pondok rujak, kawasan ini dikenal menyajikan rujak dengan ciri khas tersendiri.

Namun hampir semua pedagang rujak di BMC memiliki ciri khas yang sama.

Alhasil pengunjung tak perlu bingung menentukan warung mana yang akan dikunjungi.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang penjual rujak di BMC bernama Krisman Harefa.

Baca juga: Mochibo: Oleh-Oleh Mochi Khas Bogor dengan Isian Unik Pala dan Nanas

"Semuanya hampir sama karena memiliki bahan sama. Tapi pasti ada yang beda tergantung cara ulek dan proses pembuatan rujak," sebut Krisman.

Perbedaannya, ada yang terasa lebih cair dan kental. Terkadang tergantung masakan kacang tanah.

Kacang tanah harus digoreng pas. Jangan terlalu gosong hingga setengah matang. Harus pas.

Pedagang rujak di area BMC Bengkong, Batam, Krisman Harefa saat berada di gerobak dagangannya, Rabu (10/8/2022). (tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Krisman yang sudah dua tahun berjualan rujak mengaku menikmati rutinitasnya berdagang rujak di BMC.

Selama ia berjualan, uangnya hanya digunakan untuk makan dan minum keluarganya saja.

"Biasalah bang, saat pandemi Covid-19 situasi lagi tak karu-karuan. Jualan hanya untuk makan sehari-hari saja," akunya.

Baca juga: Gussanty Steak Bogor: Sensasi Steak Hitam dengan Sambal Lampir, Lezat dan Unik!

Halaman
123