Namun, ia tetap teguh pada prinsip bahwa kualitas adalah hal utama. Produk handmade memang memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan produk massal, tetapi nilai keunikannya jauh lebih besar.
1. Persaingan dengan Produk Impor
Produk impor yang lebih murah sering kali menjadi tantangan besar bagi pelaku industri kerajinan lokal.
Banyak konsumen yang lebih memilih produk dengan harga rendah tanpa mempertimbangkan nilai seni dan keunikan yang ditawarkan produk handmade.
2. Edukasi Konsumen Tentang Nilai Produk Lokal
Satu cara yang dilakukan Ruri untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan memberikan edukasi kepada pelanggan mengenai nilai dan keunggulan produk lokal.
Ia sering menjelaskan bahwa membeli produk handmade berarti turut mendukung para pengrajin lokal dan menjaga warisan budaya Indonesia.
3. Pemasaran dan Ekspansi Pasar
Meskipun memiliki produk berkualitas, menjangkau lebih banyak pelanggan bukanlah hal yang mudah.
Lintang Nyuminar lebih banyak mendapatkan pelanggan dari kalangan ibu-ibu berusia 35 hingga 60 tahun yang mencari tas berkualitas tinggi namun ringan.
Selain itu, banyak pesanan datang dari organisasi dan acara yang membutuhkan cenderamata unik.
Namun, untuk bisa terus berkembang, Ruri mulai menjajaki pasar online dan aktif dalam berbagai pameran serta event industri kreatif.
Strategi Pemasaran Lintang Nyuminar
Untuk memperkenalkan produknya ke pasar yang lebih luas, Ruri tidak hanya mengandalkan penjualan offline, tetapi juga memanfaatkan berbagai strategi pemasaran.
1. Mengikuti Pameran dan Event