Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Melihat Arkeologi Unik di Kampung Adat Lamalera, Kabupaten Lembata, NTT

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesona Kampung Adat Lamalera di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepindahan mereka dari Sulawesi Selatan dilatar belakangi oleh adanya serangan penaklukan kerajaan yang ada di Sulawei oleh Majapahit semasa pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada. 

Kelompok yang pindah inilah yang menjadi cikal bakal komunitas lima suku-suku/marga orang lamalera yaitu suku Batona, Blikolollo, Lamanundek, Tanakrofa dan Lefotuka. 

Setelah menetap mereka membangun sistem kekerabatan dan desa nelayan dan terus bertahan hingga saat ini.

Menjadi nelayan, mencari dan menangkap ikan di laut adalah mata pencaharian utama dari masyarakat Lamalera. 

Tradisi ini diwariskan oleh leluhur sejak dahulu kala, ciri khas sebagai nelayan masyarakat Lamalera sangat berbeda dari nelayan lain dan termasuk sangat langka yaitu mereka mengkhususkan diri menangkap ikan yang besar terutama paus. 

Ciri khas tersebut kemudian menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini. 

Masyrakat Lamalera tidak hanya menagkap paus begitu saja namun mereka terikat oleh aturan adat tertentu yang dipegang teguh oleh masyarakat Lamalera. 

Mulai dari tata cara pembuatan perahu untuk mengkap ikan pasu, tata cara penyimpanan alat-alat utnuk menakap ikan paus, sampai pada proses ke laut dan pembagian hasil tangkapan. 

Di dalam tata cara tersebut ada aturan-aturan dan tindakan yang harus di ikuti sekaligus pantangan atau larangan-larangan yang harus dihindari.

Tonton juga:

Rekomendasi hotel terdekat dari Bandara Wunopito Lembata

Traveler, mencari hotel di Lembata untuk menginap terbilang gampang-gampang susah.

Oleh sebab itu, TribunTravel punya rekomendasi hotel yang bisa jadi tempat menginap.

Kamu bisa bermalam di hotel terdekat dari Bandara Udara Wunopito Lembata.

Halaman
1234