Saat kapal motor keluar dari Pelabuhan Bolok Kupang serta melewati Selat Pukuafu, pemandangan pertama yang dilihat adalah Batu Hun, yang merupakan Batu Termanu yang menjulang.
Perairan disekitar Batu Hun dijadikan sebagai obyek wisata menyelam dan memancing.
Wilayah ini juga terdapat terumbu karang mutiara dan ikan kerapu yang cukup banyak.
Bagi penduduk Rote Ndao, Batu Termanu Sualai adalah batu rezeki.
Batu Termanu Sualai adalah tempat pemujaan orang Rote Tengah, lokasi pemujaan terletak di bagian puncak.
Manurut cerita rakyat, Batu Termanu Sualai dulunya sering berpindah-pindahh mengelilingi Pulau Rote.
Saat tiba di Rote Tengah, batu ini berhenti karena adanya ritual adat atau upacara adat yang menyambut kedatangannya oleh penunggu obyek wisata ini.
Kedua batu yang berjenis pria terletak di pinggir Pantai Lely dan satu batu berjenis wanita terletak di sebelah kanan agak ke dalam laut.
Awalnya, Batu Termanu berasal dari Vietnam lalu pindah ke Maluku.
Suatu waktu, batu tersebut pindah ke Rote Barat Laut (Oelaba) kemudian pindah lagi ke Termanu (Rote Tengah).
Dengan kondisi tersebut, orang Rote menganggap sebagai Batu Kramat, dimana para orang tua kerap berdoa di kaki batu untuk memohon turunnya hujan.
Rute Menuju Batu Termanu Dari Kota Ba'a, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, lokasi Batu Termanu berjarak 15 Km yang dapat dicapai dengan travel maupun angkutan kota.
Penginapan Batu Termanu bagi wisatawan yang menikmati keindahan batu dan lingkungan sekitar dapat melengkapi kebutuhan akomodasi dengan penginapan di Hotel Tiberias.
Hotel ini berjarak sekitar 300 meter dari situs.
Tonton juga:
Baca tanpa iklan