Rona yang masih alami, tidak sah jika pengunjung belum berendam atau berenang di bawah kaki air terjun ini.
Berbeda dengan berenang di air laut. Pengunjung akan merasakan sensasi dinginkannya air di sini.
Bebatuan-bebatuan yang ada di pinggiran, bisa menjadi tempat duduk untuk sekedar menyelupkan kaki anda ke air, jika tidak ingin berenang.
Selain sebagai objek pariwisata, aliran air terjun ini juga menjadi sumber air yang selalu diandalkan oleh warga desa Resun kecamana Lingga.
Salah seorang pengunjung, Lastri mengatakan dia baru pertama kali berkunjung ke sini.
"Tempatnya bersih, nyaman, jadi sesuatu nilai tersendiri lah untuk wisata air terjun resun ini," kata Lastri kepada TribunBatam.id, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Liburan ke Pontianak, Wajib Beli Oleh-oleh Cokelat Kalara Borneo, Harga Mulai Rp 40 Ribu
Lastri juga menilai, kawasan wisata ini sangat bagus untuk mengambil foto, agar dapat menjadi kenangan pribadi.
Wisata ini sudah lama dikenal, hingga warga lokal pun tidak asing dengan tempat ini.
"Air Terjun Resun ini sudah lama ada dan saat ini di kelola oleh Pemerintah Kabupaten Lingga," kata Kepala Desa (Kades) Resun, Hairul Mazi.
Air Terjun Resun juga menjadi salah satu potensi besar, hingga menjadikan Desa Resun ini mendapat penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Resun menjadi salah satu tiga desa di Kabupaten Lingga, yang masuk 300 besar ADWI dari 3 lebih desa se-Indonesia yang ikut.
Untuk masuk di wisata ini, pengunjung hanya dikenakan biaya sekira Rp 5 atau 6 ribu per orang.
Desa Resun, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak hanya mempunyai wisata air terjun, sebagai destinasi unggulan.
Wisata Sungai Kim yang hadir di Desa Resun, menjadi banyak sorotan dan incaran bagi pengunjung lokal saat ini.
Aliran sungai yang segar, membuat tempat ini sering dijadikan salah satu pilihan tempat wisata pilihan di akhir pekan, khususnya ketika berkunjung ke Desa Resun.