Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Mengunjungi Candi Tegowangi di Kediri Jatim, Simpan Sejarah Kejayaan Kerajaan Majapahit

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Festival seni tari di Candi Tegowangi, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (28/4/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Kediri, ada sejumlah tempat wisata sejarah yang dapat dikunjungi.

Salah satunya Candi Tegowangi yang terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kediri, Jawa Timur.

Sejumlah pengunjung saat berwisata di kawasan Candi Tegowangi Kediri, Senin (27/1/2025). (Tribun Jatim Network/Isya Anshori)

Candi ini telah lama menjadi destinasi wisata sejarah, namun semakin ramai dikunjungi dan tertata lebih rapi setelah pandemi Covid-19.  

Menurut Kitab Pararaton, Candi Tegowangi merupakan tempat pendharmaan Bhre Matahun, sementara dalam Kitab Negarakertagama, disebutkan Bhre Matahun wafat pada tahun 1388 M.

Baca juga: Serunya Berkuda di Sumber Tawang Stable Kediri, Dilengkapi Mini Zoo untuk Anak-anak

Keberadaan candi ini menjadi bukti penting sejarah kejayaan Kerajaan Majapahit.  

Juru Pelihara Candi Tegowangi, Nur Ali mengungkapkan, perubahan manajemen dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung.

LIHAT JUGA:

Sebelumnya, kawasan sekitar candi kurang terawat dan tampak liar, namun kini telah mengalami banyak perbaikan.

"Kini kawasan candi lebih tertata dan nyaman untuk dikunjungi. Banyak wisatawan yang datang, baik dari Kediri maupun luar kota," kata Nur Ali, Senin (27/1/2025).

Baca juga: Ketan Susu Pak Wig Khas Pare, Kediri Eksis Sejak 1967, Pakai Resep Turun Temurun

Candi Tegowangi buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Dan yang menarik, tidak ada tiket masuk alias gratis.

Pengunjung bisa menikmati wisata edukasi sejarah tanpa harus mengeluarkan biaya masuk.

Festival seni tari di Candi Tegowangi, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (28/4/2022). (Istimewa/TribunJatim.com)

Saat ini, kawasan seluas 2 hektare ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti pagar kawat besi di bagian depan, toilet, musala, serta gazebo untuk bersantai.

Pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, datang untuk menikmati keindahan candi.  

Salah satu wisatawan, Citra Wati Agustina dari Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kediri, mengatakan, kondisi candi kini lebih bersih dan tertata dibanding sebelumnya.

Halaman
123