Batu ini umumnya digunakan sebagai tempat duduk untuk menikmati hamparan laut lepas, bersenda gurau, dan berswafoto.
Dari Batu Lepe ini, kita juga bisa melihat spot laut biru kehijauan yang sangat indah.
Sebagai informasi, wisata populer ini berada di Desa Tarempa Timur atau tak jauh dari pusat kota Tarempa.
Dari pusat kota, lokasi yang juga tak jauh dari Masjid Agung Baitul Makmur ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Untuk menuju ke sana, estimasi waktu yang dibutuhkan hanya lebih kurang 7 menit. Posisinya persis di samping jalan besar.
Untuk masuk ke kawasan wisata ini, pengunjung tak perlu khawatir akan tiket masuk, karena wisata ini bebas biaya alias gratis dan buka 24 jam.
Di sana, terdapat lukisan gambar-gambar identitas budaya lokal Anambas, cocok menjadi spot hunting bagi pecinta fotografi.
Lukisan gambar itu yakni gambar kaligrafi, gambar wisata batu lepe dan gambar dua orang suku Melayu memainkan alat musik memandu seorang wanita berpakaian adat menari.
Juga latar belakang Masjid Agung Baitul Makmur dan bentangan luas laut gradiasi hijau biru maupun sunset menambah daya tarik untuk berswafoto.
Baca juga: Daya Tarik Pantai Mandorak, Wisata Tersembunyi di Sumba NTT dengan Suasana Sepi dan Tenang
Di Batu Lepe ini juga terdapat tiga pendopo yang bisa dipakai pengunjung untuk bersantai secara gratis.
Selain menghabiskan waktu hingga senja, lokasi ini juga worth it bagi pengunjung yang ingin menggelar kegiatan barbequan bersama keluarga, rekan sepermainan maupun rekan kerja.
Meski begitu, sebagai informasi, di lokasi Wisata Batu Lepe belum dilengkapi fasilitas toilet dan warung-warung makan minum.
Ada baiknya, para pengunjung terlebih dahulu membeli perbekalan di toko-toko pusat kota Tarempa.
Salah seorang pengunjung, Imad mengaku berkunjung ke Wisata Batu Lepe hanya jika jalan-jalan sore bersama isteri dan anaknya.
Meski terbilang jarang, namun ia senang bersantai di sana untuk menambah lokasi tujuan menghibur isteri dan anaknya.
Baca tanpa iklan