Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Harga Tiket Masuk Ekowisata Mangrove Pangkalan, Wisata Hits di Bengkalis Riau yang Memanjakan Mata

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekowisata Mangrove Pangkalan Jambi Desa Pengkalan Jambi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Dari ratusan mangrove yang ditanam yang hidup paling banyak sekitar satu atau dua batang aja. Kita saat itu hampir frustasi dengan usaha yang kita lakukan, setiap tahun menanam hanya sebagian kecil yang berhasil tumbuh," ucap Alpan.

Berkat kegigihan dan bantuan CSR dari PT KPI RU II Dumai yang beroperasi di Sungai Pakning harapan mulai tumbuh.

"Pertamina memberikan bantuan nelayan melalui program CSR secara pertahap. Awalnya Pertamina membantu Kelompok Nelayan Desa Pangkalan Jambi ini dengan pembuat pengaman pantai seperti pemecah gelombang," ungkap Alpen.

Kemudian secara bertahap diajarkan bagaiamana cara pembibitan mangrove, hasil pembibitan secara mandiri ini kemudian ditanam sekitar lahan yang sudah ada pengamannya itu.

"Alhamdulillah mangrove terus tumbuh dengan baik," ujarnya.

Ekowisata Mangrove Pangkalan Jambi Desa Pengkalan Jambi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. (Istimewa)

Melihat pohon mangrove tumbuh subur Kelompok Mangrove Pangkalan Jambi mengembangkan pengelolaan makanan dengan bahan dasar mangrove.

Kegiatan itu dilakukan oleh kelompok ibu-ibu nelayan.

Berkembangnya usaha kelompok nelayan itu, bantuan dari pemerintah desa pun datang dan mendorong daerah mangrove itu menjadi lokasi ekowisata di akhir tahun 2018.

"Sekarang taman mangrove yang kita usahakan dahulu sudah sepanjang 3 ratus meter, sudah kita bangunkan track dengan bantuan perusahaan. Track dibangun secara betahap hingga saat ini memiliki panjang sekitar 3 ratus meter, serta ada beberapa spot berfoto yang kita sediakan sekitaran track menyusuri mangrove," ucapnya.

Saat ini jumlah pohon mangrove yang sudah tertanam dan bisa dinikmati sebanyak 22.000 pohon.

Dengan jenis mangrove sebanyak tiga jenis, diantaranya bakau, Api Api dan Pedadah atau Kedabu.

"Masyarakat datang ke sini bisa menikmati pemandangan hutan mangrove dengan melintasi track yang sudah kita sediakan. Selain itu juga bisa membeli makanan olahan mangrove dan olahan hasil tangkapan nelayan seperti dodol kedabu, dodol tembatu, sirup kedabu, amplang lomek, kripik api api dan makanan lainnya yang diolah dari bahan yang ada di desa sini," ungkapnya.

Baca juga: Serunya Menyusuri Wisata Mangrove di Desa Kelumu, Kecamatan Lingga, Kepulauan Riau 

Makanan ringan bisa dibeli warung warung masyarakat yang berjualan di depan pintu masuk tracking mangrove.

Mereka yang berjualan ini juga dibawah naugan kelompok nelayan Desa Pangkalan Jambi.

Kunjungan wisata dari luar desa Pangkalan Jambi perbulan mencapai sebanyak 7.000 kunjungan.

Halaman
123