Hasil panen kopi arabika sekitar 50 ton per tahun.
Produk kopi Ketapanrame dipasarkan di sejumlah wilayah, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Solo, Yogyakarta dan Jakarta.
Harga kopi Ketapanrame di pasar lokal (eceran) lebih bagus, ketimbang dijual di pasar luar negeri yang melalui sistem borongan di atas 20 ton.
Kisaran harga green bean atau biji kopi mentah produk Ketapanrame, untuk jenis robusta di angka 90-100 ribu per kilogram dan arabika sekitar 120-130 ribu/per kilogram.
"Harga pasar lokal lebih bagus, dari pada kita jual ke luar negeri. Karena ada juga permintaan di atas 20 ton, tapi harganya lebih murah dibandingkan kalau kita jual eceran di pasar lokal," ujar Zainul Arifin.
Baca juga: Pantai Tanjung Silar di Bolaang Mongondow Timur, Sulut Punya Pemandangan Unik Mirip Navagio Yunani
Dia mengatakan, warga Desa Ketapanrame yang menanam kopi sebanyak 280 petani.
Adapun lahan kerja sama pemdes dengan Perhutani total seluas 77 hektare, di antaranya sembilan hektare tanaman porang dan 67 hektare sekian untuk tanaman kopi.
Pengembangan perkebunan kopi dari segi produk maupun wisata juga masih terkendala fasilitas pendukung.
"Masih banyak kendala, termasuk fasilitas yang masih terbatas hanya wisata edukasi kopi, untuk fasilitas wisata lainnya masih dalam tahap persiapan," kata Zainul Arifin.
Ia mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan perkebunan kopi menjadi potensi wisata, yang dampaknya meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Bunga Celosia 2024, Banyak Wahana Baru yang Menantang untuk Dicoba
"Termasuk yang masih dalam persiapan adalah penambahan item kerja sama (PKS), dengan Perum Perhutani. Terkait camping ground dan tracking pendakian dan pembangunan sarana pendukung wisata," pungkasnya.
Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Ketapanrame, Mudai berharap, pengembangan perkebunan kopi di seluruh sektor dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
"Hanya satu, pemasaran yang kurang. Harapan kami kesejahteraan petani kopi, khususnya kelompok pemasaran," tandasnya.
Untuk diketahui, Desa Ketapanrame adalah desa wisata terbaik yang meraih Anugerah Wisata Desa Indonesia (ADWI 2023), dari Kemenparekraf RI.
Wisata di Desa Ketapanrame, meliputi Air Terjun Dlundung, Taman Ghanjaran, Wisata Sawah Sumber Gempong, perkebunan kopi dengan pengembangan jelajah hutan.
Baca tanpa iklan