Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Panduan Rute Menuju Wisata Air Terjun Ai Mual di Brang Rea, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi air terjun yang menyejukkan, cocok buat liburan akhir pekan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelajah tempat wisata alam memang paling tepat untuk melepas penat di akhir pekan.

Kamu yang ingin berwisata ke Sumbawa Barat, bisa nih memasukkan Air Terjun Ai Mual ke dalam wish list perjalananmu.

Air Terjun Ai Mual merupakan tempat wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

Baca juga: Melihat Keindahan Bawah Laut Gili Meno di Desa Gili Indah, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat

Berbeda dari air terjun pada umumnya, Air Terjun Ai Mual justru memiliki pesona yang memikat minat kunjung wisatawan.

Pemandangan asri dengan cuaca menyejukkan menjadi salah satu ciri khas destinasi ini.

Objek wisata air terjun Ai Mual di Desa Bangkat Monteh, Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat. (Dok.PPID Kecamatan Brang Rea)

Dengan pesona yang memukau, Air Terjun Ai Mual menjadi salah satu tempat wisata paling diminati di Sumbawa Barat.

Di tempat ini, pengunjung akan dimanjakan pemandangan alam nan alami.

Baca juga: Cek Harga Tiket Masuk Taman Nasional Gunung Rinjani Terbaru 2024

Di kawasan air terjun ini wisatawan disuguhkan suasana hutan pedalaman yang rimbun dengan pepohonan nan hijau. 

Suasana asri sangat terasa di tempat ini karena Air Terjun Ai Mual berada di pedalaman Desa Bangkat Monteh. 

Air terjun ini disebut-sebut mirip dengan air terjun Mata Jitu di Sumbawa.

"Air terjun ini tempatnya di pedalaman, namun masyarakat yang ada di kampung ini sangat ramah ketika kita berkunjung di Air Terjun Ai Mual," kata Ibrahim wisatawan asal Taliwang.

Bagi yang suka petualangan, objek wisata ini sangat cocok buatmu. 

Baca juga: Mengunjungi Air Terjun Kalela, Wisata Menakjubkan di Sumbawa Barat, NTB untuk Liburan Akhir Pekan

Berjalan kaki melintasi perkampungan dan hutan.

Air Terjun Ai Mual. (Instagram/semaras_sia)

Sepanjang perjalanan selama 30 menit, hawa dingin khas desa lembah berkabut tipis. 

Rimbun pohon jati di kiri kanan jalan beraspal mulus, seakan menjadi payung alami sebelum lokasi parkir kendaraan.

Halaman
1234