Dengan demikian, jika ada tamu yang membawa lansia dalam mobil, tidak perlu membawa turun kursi roda dari mobil, tapi bisa langsung menggunakan kursi roda milik masjid, karena akses lintasannya bisa menjangkau hingga ke parkiran mobil di halaman depan masjid.
“Menurut saya, ini masjid paling ramah lansia dan disabilitas di seluruh Aceh. Jarang-jarang masjid di Aceh yang menyediakan akses dan fasilitas bagi para lansia dan disabilitas seperti ini,” ungkap Kurniadi (45), pengunjung yang ditemui di masjid tersebut.
Baca juga: Pantai Jagu, Wisata Terbaru di Kota Lhokseumawe, Aceh Favorit Anak Muda untuk Nikmati Senja
Sejarah Masjid HM Hanafiah
Masjid HM. Hanafiah ternyata juga memiliki kisah menarik dan mengharukan.
“Berawal pada bulan Ramadhan tahun 2021, kami masyarakat dua kampung (Gampong Ranto dan Gampong Pulo Dulang) mengadakan rapat dan bersepakat untuk mendirikan sebuah masjid,” ungkap Abdul Jalil kepada Serambinews.com.
Pada rapat di tanggal 17 Ramadhan itu, masyarakat bersepakat bahwa nama masjid yang akan mereka dirikan adalah “Baitul Maghfirah”.
Setelah rapat tersebut, panitia pembangunan masjid langsung bergerak untuk mewujudkan impian masyarakat.
Rencana awalnya adalah mencari lahan seluas 2.000 meter untuk lokasi pembangunan masjid.
Berdasarkan penjajakan awal, diperoleh informasi ada masyarakat yang ingin menjual tanah sawah yang berada di lokasi masjid saat ini.
Luasnya seperti yang diinginkan, yakni sekira 2.000 meter persegi.
Selanjutnya, panitia pembangunan masjid mulai mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membebaskan lahan tersebut.
Caranya, panitia pembangunan masjid menempatkan kotak amal (celengan) di setiap rumah warga di dua kampung itu (Ranto dan Pulo Dulang).
“Kami menamakan ini sebagai celeng infak subuh. Supaya tidak memberatkan dan sesuai kesepakatan dengan warga, mereka menyisihkan rezeki berapa pun yang ada ke dalam celengan ini, setiap harinya,” ungkap Jalil.
Celengan ini dikumpulkan oleh petugas dari rumah-rumah warga setiap seminggu sekali.
“Setelah kita kumpulkan setiap minggu total uang terkumpul per minggu berkisar antara Rp 2 sampai 2,5 juta,” kata Jalil.