"Untuk membuat sehelai kain songket perlu waktu minimal 10 hari dan maksimal bisa sampai satu bulan," ungkap Risma.
Saat diwawancarai, Risma tak sendirian.
Dia bersama kakak perempuan bernama Sri dan ibu bernama Hj. Sularsih yang merupakan perintis Serasi Songket.
Ketiganya berbagi tugas dalam proses pembuatan songket, mulai dari pemintalan benang, tenun kain hingga finishing berupa penambahan ornamen pada songket.
Baca juga: Piamoci Cece, Oleh-oleh Enak Khas Prabumulih, Sumsel, Harga Terjangkau Mulai Rp 2 Ribuan
Dari Indralaya, produk dari Serasi Songket dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Macam-macam. Kirim ke Jambi, Medan, Jakarta, Bogor, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Ke Malaysia juga ada," tutur Risma.
Media sosial disebut Risma berperan besar dalam promosi produk kain songket asal Ogan Ilir.
Untuk harga songket tergantung jenis dan motif yang berpengaruh pada lama pembuatan.
Mulai dari harga ratusan ribu hingga Rp 2,5 juta.
"Semakin kompleks motif songketnya, semakin lama pembuatan, pastinya semakin mahal. Kain songket Ogan Ilir punya nilai dan kelas tersendiri," jelas Risma.
Dirinya berharap kain songket khususnya dari Ogan Ilir terus eksis dan pangsa pasarnya semakin luas.
"Songket ini kan kebanggaan daerah kita. Ini turut membawa harum nama daerah dan memajukan ekonomi kerakyatan," kata Risma.
Baca juga: Berburu Oleh-oleh Pempek 26 Ilir Palembang, Rasa Enak & Harga Murah Mulai Rp 1.000
Tonton juga:
Rekomendasi tempat wisata di Ogan Ilir
Apabila masih di Ogan Ilir, kamu bisa menjelajahi tempat wisata lain yang menarik.